Denpasar (ANTARA News) - Scott Skinner, seorang tokoh permainan layang-layang dari Amerika Serikat (AS), berjanji bakal unjuk kebolehan dalam Festival Layang-layang Bali (Bali Kite Festival) ke-29 di Pantai Padanggalak Sanur, 19-22 Juli 2007. "Ia jauh sebelumnya telah merencanakan untuk datang ke Bali dengan membawa sejumlah layang-layang kesayangannya," kata Si Nyoman Adnyana, salah seorang panitia kegiatan tersebut di Denpasar, Senin. Ia menjelaskan, pihaknya bertemu langsung dengan Scott Skinner saat sama-sama menghadiri Festival Layang-Layang Internasional di Inggris pertengahan Juni lalu. Scott Skinner selain memimpin sejumlah organisasi layang-layang, juga pengelola sebuah penerbitan khusus yang mengupas perkembangan layang-layang di mancanegara. "Scott Skinner mengaku sangat tertarik untuk menyaksikan festival layang-layang di Bali, karena kegiatannya dinilai unik dan menarik dibanding kegiatan serupa yang digelar di berbagai negara," ujar Si Nyoman Adnyana. Keunikan tersebut menurut Scott, pelaksanaan festival layang-layang dilandasi oleh kepercayaan msyarakat setempat, di mana permainan layang-layang harus dilakukan selesai musim panen padi. "Hal itu erat dengan kepercayaan masyarakat, bahwa permainan layang-layang merupakan kesenangan Rare Angon, ceritera legenda yang dipercaya masyarakat setempat hingga sekarang," tutur Si Nyoman Adnyana. Oleh sebab itu masyarakat dari berbagai banjar (dusun) dan kelompok di delapan kabupaten dan satu kota di Bali secara semangat, antusias dan kebersamaan ingin ikut ambil bagian dalam festival layang-layang yang tahun ini merupakan ke-29 kalinya. Lomba layang-layang pada awalnya digagas budayawan Prof Dr Ida Bagus Mantra 29 tahun yang lalu, bersamaan dengan dilaksanakannya Pesta Kesenian Bali (PKB). Dalam festival kali ini sedikitnya melibatkan 536 buah layangan dalam berbagai jenis, bentuk dan ukuran. Layangan yang ditampilkan oleh kelompok, sekaa, banjar, desa dan kecamatan di delapan kabupaten dan satu kota itu meliputi jenis layangan janggan, pecukan, bebean dan layangan kreasi, ujar Si Nyoman Adnyana. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007