Jakarta (ANTARA News) - Pemain depan klub Middlesbrough, Lee Dong-guk, menyalahkan taktik pelatih Korea Selatan (Korsel), Pim Verbeek, setelah timnya kalah 2-1 dari Bahrain pada Piala Asia di Jakarta. Korsel, salah satu favorit sebelum turnamen, kini hsrus menang dalam pertandingan final Grup D lawan Indonesia untuk tetap berpeluang melaju ke perempat-final. Lee, yang terpilih mengungguli Cho Jae-jin sebagai striker, melihst ada yang salah dalam taktik pelatihnya, Minggu (15/7). "Para pemain Bahrain sudah tahu taktik dan pola penyerangan kita. Serangan kita hanya dipusatkan pada satu cara, menggunakan pemain sayap. Pelatih memerintahkan saya tetap bertahan di kotak penalti, jadi saya tidak berpeluang menyentuh bola di bagian tengah," katanya. Ia menimpali, "Jika kita perlu dua gol lagi lawan Indonesia, kita harus mempertimbangkan lagi rencana penyerangan kita. Sebenarnya selaku tim besar, kita bisa unggul satu gol, tapi kita tidak berhasil. Mungkin para pemain muda kita yang belum berpengalaman juga merupakan masalah." Pelatih asal Belanda, Verbeek, mengatakan bahwa harapan timnya di Piala Asia masih berpeluang meski kekalahan itu mempengaruhi moral. Korsel memimpin hingga menit keempat, namun menyia-nyiakan beberapa peluang selama pertandingan sebelum kehilangan konsentrasi dan kekeliruan perorangan merugikan mereka pada tiap akhir babak. Tim Korsel berada di posisi terbawah dalam grup dengan satu-satunya nilai dari dua pertandingan, tapi Verbeek tetap tidak terpengaruh. "Jika anda lihat pada pertandingan itu, kita menciptakan peluang lebih dari untuk mencetak gol, tapi jika Anda melihat tidak tercipta gol, itu karena lebih banyak tekanan pada bagian pertahanan," katanya. Ia menimpali, "Tapi, saya masih berpikir kita bermain bagus dan jika kita tampil seperti itu itu akan menarik pada pertandingan berikutnya. Saya yakin kita akan memenangi pertandingan itu dengan dua gol dan ceritanya akan berbeda." Dengan melihat rekor "head to head" sebelum perbedaan gol dalam klasemen final grup, kendati dengan dua gol kemenangan lagi atas Indonesia mungkin masih tidak cukup untuk Korsel. Jika Arab Saudi dan Bahrain imbang dalam pertandingan terakhir mereka, maka Korsel tidak bisa melaju. Korsel bisa mencapai poin maksimum dengan empat poin, dan terjadi imbang dalam pertandingan kedua tim Arab Saudi, sehingga akan menyebabkan Arab Saudi mengantongi lima poin dan Bahrain dengan empat poin dan kemudian Bahrain akan berada diatas Korea karena pernah mengalahkan mereka Minggu. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007