Pekanbaru (ANTARA News) - Tim gabungan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, TNI dan Polres Indragiri Hilir berhasil menembak bius harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) bernama Bonita yang menyebabkan dua warga meninggal dunia.

Kapolres Indragiri Hilir, AKBP Christian Roni Putra kepada Antara di Pekanbaru, Jumat malam, membenarkan perihal keberhasilan penangkapan harimau Sumatera berusia empat tahun tersebut setelah sebelumnya ditemba bius.

"Betul (Bonita berhasil ditangkap)," katanya singkat melalui sambungan telfon.

Christian mengatakan bahwa Bonita yang selama empat bulan terakhir dicari tim gabungan pencari dan penyelamat harimau Sumatera bentukan Pemkab Indragiri Hilir tersebut berhasil ditembak bius Jumat pukul 06.50 WIB pagi tadi.

"Jam 06.50 WIB tadi," ujarnya lagi.

Dia mengatakan saat ini Bonita masih berada di Kecamatan Pelangiran, tepatnya areal perkebunan PT Tabung Haji Indo Plantation. Lokasi itu yang selama ini menjadi areal jelajah satwa dilindungi tersebut dan menerkam dua warga, termasuk salah satu diantaranya karyawan perusahaan asal Malaysia itu hingga tewas Januari 2018 lalu.

"Masih di Pelangiran," ujarnya.

Lebih jauh, dia mengatakan bahwa Bonita ditembak bius dan ditangkap dalam keadaan hidup. "Iya (dalam kondisi hidup). (Ditangkap setelah) ditembak bius," tuturnya.

Christian belum dapat memberikan informasi lebih lanjut karena dia mengatakan penangkapan Bonita dilakukan oleh jajaran Polsek Pelangiran dan tim gabungan BBKSDA Riau dan TNI.

Sementara itu, Antara beberapa kali berupaya menghubungi Kepala BBKSDA Riau, Suharyono untuk memastikan kronologis penangkapan Bonita tersebut. Namun, baik telefon maupun pesan singkat belum dijawab oleh Suharyono maupun anggotanya.

Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018