Jakarta (ANTARA News) - Panitia Penyelenggara Asian Para Games 2018 (INAPGOC) masih mempertimbangkan penggunaan lapangan menembak milik Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (KOSTRAD) di Cilodong Depok, Jawa Barat, sebagai pengganti lapangan menembak di komplek Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta dalam Asian Para Games 2018.

"Wakil Presiden Jusuf Kalla menugaskan kami dan sejumlah kementerian dan lembaga untuk mengkaji keuntungan dan kerugian penggunaan lapangan menembak Asian Para Games di Cilodong dan di Senayan," kata Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S. Dewa Broto di Jakarta, Jumat.

Gatot mengatakan pertimbangan penggunaan lapangan menembak di Cilodong muncul setelah ketiadaan payung hukum renovasi lapangan menembak di Senayan.

"Persoalan cabang menembak itu tidak ada dalam Instruksi Presiden tentang Asian Games dan Asian Para Games tahun 2018. Hal itu memunculkan risiko terhadap temuan jika Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melakukan renovasi," kata Gatot.

Sementara, Gatot mengatakan pemerintah akan dianggap tidak menyiapkan segala sesuatu terkait penyelenggaraan Asian Para Games jika kembali membuat Instruksi Presiden.

"Penyusunan Instruksi Presiden membutuhkan waktu sekitar tiga bulan dan itu berarti sudah mepet dengan penyelenggaraan Asian Games dan Asian Para Games. Kementerian PUPR juga akan kerepotan jika renovasi dilakukan pada Juli," kata Gatot.

Namun, lapangan menembak di Cilodong juga mempunyai sejumlah kekurangan untuk penyelenggaraan Asian Para Games seperti jarak yang jauh dibandingkan cabang olahraga lain, penginapan atlet, dan penambahan tenda-tenda.

"Fasilitas di lapangan menembak Cilodong memang rapi, tapi masih butuh ramp untuk pengguna disabilitas. Peralatan tanding juga perlu ditambah," ujar Gatot.

Penginapan untuk para peserta dan ofisial Asian Para Games di lapangan menembak Cilodong, menurut Gatot, masih harus memanfaatkan hotel di sekitar lokasi menyusul mess tentara di lapangan Cilodong tidak memenuhi standar dari Komite Paralimpiade Asia (APC).

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018