Tokyo (ANTARA News) - Pemerintah Jepang mempertahankan proyeksi positif atas ekonomi mereka yang memastikan bahwa ekonomi Jepang terus tumbuh selama 66 bulan terakhir, atau fase pertumbuhan terpanjang sejak akhir Perang Dunia II, demikian terungkap dalam sebuah laporan ekonomi bulanan, Selasa. "Ekonomi tengah membaik, meskipun ada perlambatan pada produksi industri di beberapa sektor," kata laporan itu layaknya dikutip Kyodo News. Hal itu sama artinya bahwa tidak ada perubahan dalam kajian ekonomi secara keseluruhan selama empat bulan terakhir. Dalam laporan bulan Juli yang dipresentasikan pada sebuah pertemuan menteri-menteri bidang ekonomi, pemerintah mengatakan keuntungan korporasi "membaik" investasi binis "meningkat", konsumsi swasta "naik" dan produksi industri stagnan. Semua status ini serupa dengan periode sebelumnya. Laporan itu juga mengatakan situasi ketenagakerjaan "membaik secara keseluruhan, meski masih ada aspek-aspek yang patut diwaspadai" mengulangi status pada laporan bulan Juni. Walapun status konsumsi rumah tangga tidak berubah dari bulan sebelumnya, laporan bulan Juli menyatakan tren yang beragam pada konsumsi, dengan mengatakan bahwa sentimen konsumen "menurun", sementara level pendapatan "menguat". Seorang pejabat kementerian mengatakan, walaupun sentimen konsumen, yang mengindikasikan pola belanja ke depan agak memburuk, data realisasi konsumsi belum terpengaruh. Laporan bulan itu menyebutkan konsumsi swasta akan meningkat berbarengan dengan pertumbuhan pendapatan rumah tangga akibat membaiknya kondisi ketenagakerjaan. Selain itu, disebutkan pula bahwa produksi industri stagnan menyusul pertumbuhan tinggi di sektor otomotif dan teknologi informasi akhir tahun lalu, namun itu akan meningkat secara gradual dengan peningkatan belanja modal. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007