Kuala Lumpur (ANTARA News) - Pelatih Timnas Malaysia Norizan Bakar hari Selasa menolak untuk mempertimbangkan mengundurkan diri setelah tim asuhannya mengalami dua kali kekalahan besar di Piala Asia, tetapi mengakui bahwa psikolog terbaik pun tidak akan bisa membantu para pemainnya sekarang ini. Norizan mengatakan ia sedang berkonsentrasi para pertandingan terakhir melawan Iran hari Rabu, saat tuan rumah tersebut berusaha memulihkan harga dirinya setelah menderita kekalahan 1-5 dan 0-5 masing-masing dari Cina dan Uzbekistan. "Saat ini saya hanya memikirkan tentang pertandingan melawan Iran," kata pelatih itu dikutip AFP. Hasil kedua pertandingan itu telah membuat kacau persepakbolaan Malaysia, dengan deputi preaisen Persatuan Sepak Bola Malaysia (FAM) mengundurkan diri berssma dengan para anggota dewan independen. Suratkabar the New Straits Times dalam berita utamanya di halaman belakang menyatakan " Sepak Bola Malaysia R.I.P" setelah Sultan Ahmad Shah, yang memimpin FAM sejak 1984, menolak seruan untuk mundur. Norizan mengatakan ia sedang berusaha keras untuk mempersiapkan tim tersebut menghadapi Iran, tetapi mengakui moral di antara para pemain sudah ambruk. "Dengan semua kritik dan cemoohan itu, saya kira psikolog terbaik pun tidak akan bisa membantu tim sekarang ini," katanya. "Saya hanya mengatakan kepada para pemain bahwa hal itu merupakan bagian dari sepak bola.Kita harus menghadapinya dan barangkali hal itu akan membuat kita lebih kuat," tambahnya. Ia mengakui Malaysia tidak punya harapan dapat mengalahkan Iran, jurara tiga kali yang sedang berusaha meraih kemenangan untuk bisa lolos ke babak berikutnya. "Setiap orang menduga Iran akan berjuang mati-matian melawan kami," kata Norizan. "Kita harus realistis -- kami tidak dapat menang melawan Iran, tetapi kami harus yakin bahwa mereka tidak akan mencetak gol terlalu banyak," katanya.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007