London (ANTARA News) - Camilla, Duchess of Cornwall, mendapat hadiah yang amat berkesan untuk ulang tahun ke-60 dirinya, Selasa, yakni jajak pendapat (poll) yang menyebutkan kian meningkatnya dukungan kepadanya untuk suatu saat nanti menjadi Ratu Camilla, namun dia tak menanggapi dengan serius gagasan itu. Istri kedua Pengeran Charles, yang dituduh kalangan luas publik Inggris sebagai penghancur pernikahannya dengan Putri Diana, telah berusaha dengan segala daya untuk memperoleh simpati publik sejak pernikahannya dengan pewaris tahta Kerajaan Inggris itu pada 2005. Dia sejak lama dianggap sebagai penyendiri dan tak mengikuti mode dan tak sepadan dengan Putri Wales yang sejati yang tewas dalam kecelakaan mobil di Paris pada Agustus 1997 dan diceraikan Charles karena ada "tiga orang di antara kita" dalam perkawinan. Akan tetapi, poll baru, Selasa, memperlihatkan 28 persen penduduk Inggris kini mendukung Camilla untuk menjadi Ratu Camilla bila Charles akhirnya menggantikan ibundanya, Ratu Elizabeth II. Sebelumnya jumlah pendukung yang setuju menerima Camilla menyandang gelar kerajaan secara penuh saat dia menikah dengan Charles pada April 2005 baru mencapai tujuh persen saja, demikian menurut Daily Telegraph, yang menyiarkan poll YuoGov untuk menyambut ulang tahunnya. Namun begitu, suratkabar Evening Standard mengutip seorang tokoh kerajaan senior, Selasa, melaporkan bahwa Camilla tak ingin menyandang gelar Ratu. Dia lebih suka dikenal sebagai istri Charles. "Duchess secara teknis adalah Putri Wales, namun dia memilih gelar lainnya yang tepat baginya, Duchess of Cornwall", kata sebuah sumber kerajaaan yang tak mau diungkapkan jati dirinya. Pangeran Charles, yang kini berusia 58 tahun, berencana akan menyelenggarakan pesta ulang tahun ke-60 untuk Camilla di rumahnya di Highgrove, Sabtu. Pesta tersebut akan dihadiri 200 undangan, termasuk Pangeran Williams, putra sulungnya dari hasil perkawinan dengan Putri Diana. Kepergian Putri Diana, seorang aktivis sekaligus pejuang anti ranjau darat dan pendukung kegiatan sosial untuk penggalangan dana bagi penderita AIDS, mendapat simpati masyarakat dunia. Mantan PM Tony Blair, yang mendampingi Ratu Elizabeth II di tengah keterkejutan dan kegamangan Ratu atas simpati yang melimpah kepada Sang Putri, melukiskan mendiang sebagai "the people`s princess", putri yang mendapat tempat di hati rakyat Inggris. (*)

Copyright © ANTARA 2007