Tapi, sampai saat ini tingkat okupansinya masih 36 persen yang menggunakan kapal laut untuk mudik."
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan minat masyarakat mudik menggunakan kapal laut masih rendah, sekalipun pemerintah telah menyediakan program gratis pulang kampung halaman menggunakan angkutan itu.

"Mudik menggunakan kapal laut memang belum menjadi suatu cara mudik untuk orang di Pulau Jawa dari Jakarta ke Semarang," kata Menhub kepada pers di Jakarta, Selasa.

Hal itu disampaikan Menhub saat meninjau program padat karya Kementerian Perhubungan di Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.

Dikatakan Menhub, untuk mudik menggunakan kapal laut memang perlu terus disosialisasi kepada masyarakat serta dilakukan edukasi, sehingga kapal laut bisa menjadi pilihan utama.

Untuk program mudik gratis Lebaran 2018 menggunakan kapal laut, Budi mengatakan pemerintah menyediakan 33.000 orang dan 16.000 sepeda motor gratis dari Jakarta ke Semarang.

"Tapi, sampai saat ini tingkat okupansinya masih 36 persen yang menggunakan kapal laut untuk mudik," katanya.

Mudik menggunakan kapal laut paling ramai terjadi untuk kapal yang melayani jurusan kota-kota di Kalimantan bagian selatan ke Semarang dan Surabaya.

Baca juga: Tujuh BUMN gratiskan 2.000 tiket Pelni Jakarta-Surabaya

Pemudik yang banyak menggunakan kapal laut itu, menurut dia, adalah pekerja yang selama ini bekerja di kota-kota di Kalimantan.

Pemerintah, dikemukakannya, ke masa depan akan terus mengedukasi kepada masyarakat mengenai mudik menggunakan kapal laut, sehingga akan makin banyak yang mudik menggunakan moda laut.

Kapal yang digunakan untuk mudik gratis tahun ini adalah kapal milik Kementerian Perhubungan yang nanri akan duserahkan kepada perusahaan BUMN dan swasta, demikian Budi Karya Sumadi.

Baca juga: Pelindo IV benahi fasilitas hadapi musim mudik 2018
 

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2018