Jalan ini sudah sekitar tujuh bulan ini rusak parah. Sebelumnya pun jalan ini sudah rusak tapi mobil masih bisa lancar. Sekarang ini, dari Mesuji ke Palembang dengan bus bisa enam jam akibat kondisi jalan yang rusak parah ini."
Jambi (ANTARA News) - Jalan lintas timur Sumatera yang menghubungkan Pelabuhan Bakauheni, Provinsi Lampung, dengan Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, kini dalam keadaan rusak sedang hingga parah di banyak titik yang membentang sepanjang 458 km.

Kondisi demikian tidak hanya membatasi laju kendaraan namun juga, seperti yang disaksikan Antara yang melintasi jalur itu pada Rabu pagi hingga malam (3/5), menyebabkan setidaknya empat truk menjadi korban kerusakan berat jalan di ruas tersebut.

Satu dari empat truk tronton naas itu terhenti perjalanannya setelah ban belakangnya tersangkut di ujung jembatan akibat besi penyambung jalan jembatan sudah rusak dan berubah menjadi lubang yang cukup dalam.

Terhentinya perjalanan truk tronton di jembatan yang berada 30-an kilometer dari Desa Simpang Pematang, Kabupaten Mesuji, Lampung, yang berbatasan langsung dengan kawasan Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumsel, pada Rabu malam itu menyebabkan kemacetan panjang.

Kemacetan tersebut terjadi karena kendaraan pribadi maupun truk dari arah Palembang-Lampung dan sebaliknya terpaksa antre untuk melintas di lajur kiri jalan di jembatan tersebut.

Ada pun tiga truk tronton lainnya mengalami pecah ban dan patah as roda setelah berulang kali bermanuver saat melintasi Jalintim Lampung-Palembang yang mengalami rusak sedang dan parah di berbagai titik sepanjang ratusan kilometer tersebut.

Di antara truk tronton yang mengalami pecah ban pada Rabu malam itu adalah truk bernomor polisi BE 9872 CM.

Truk bermuatan "snack Chiki" dari Lampung dengan tujuan Palembang itu berhenti di bahu jalan dekat Masjid Arrohmah Blok B Desa Surya AD yang tak terlalu jauh dari lokasi truk yang ban belakangnya tersangkut di ujung jembatan tadi.

"Truk saya pecah ban. Habis jalan berlubang-lubang. Saya dari Lampung mau ke Palembang," kata Heri, sopir truk BE 9872 CM, kepada Antara yang menemuinya saat dia berupaya mengganti ban truknya yang pecah tersebut.

Kondisi jalintim yang rusak sedang hingga parah dengan lubang-lubang besar dan dalam membentang di badan hingga bahu jalan di banyak titik sepanjang ratusan kilometer itu tak hanya dikeluhkan para sopir truk dan mobil pribadi tetapi juga warga setempat.

Mamat, warga Desa Simpang Pematang, Kecamatan Simpang Pematang, Kabupaten Mesuji, misalnya, meminta pemerintah pusat melalui kementerian terkait agar segera memperbaiki jalintim yang sudah rusak parah lebih dari setengah tahun ini.

"Jalan ini sudah sekitar tujuh bulan ini rusak parah. Sebelumnya pun jalan ini sudah rusak tapi mobil masih bisa lancar. Sekarang ini, dari Mesuji ke Palembang dengan bus bisa enam jam akibat kondisi jalan yang rusak parah ini," katanya.

Mamat mengatakan kondisi Jalintim yang rusak parah di kawasan desanya ini bisa segera diperbaiki sebelum musim mudik Idul Fitri tahun ini supaya para pemudik dari kota-kota di Sumatera yang hendak ke Jawa maupun sebaliknya tak mengalami kesulitan.

Lubang-lubang besar dan dalam itu, katanya, tak mudah terlihat dan diketahui oleh mereka yang jarang atau bahkan baru pertama kali melintasi ruas Jalintim di desanya, terutama saat hujan lebat dan air hujan menutupi badan jalan yang berlubang tersebut.

Pewarta: Rahmad Nasution
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018