Nahr al-Bared, Lebanon (ANTARA News) - Tiga tentara Lebanon tewas, Rabu, ketika pasukan Lebanon mendekati kantong terakhir gerilyawan Islam di sebuah kamp pengungsi setelah dua bulan pertempuran yang telah menewaskan 200 orang. "Kami menderita tiga martir hari ini, ketika tentara memperketat jerat terhadap orang-orang bersenjata di kamp Nahr al-Bared" di Libanon utara, seorang jurubicara mengatakan. Juga pada Rabu, mayat empat tentara, termasuk korban gedung yang dipasangi-bom, ditemukan dari reruntuhan kamp Nahr al-Bared, ia mengatakan. Kematian terakhir itu membuat jumlah korban resmi militer menjadi 110 orang di dan sekitar Nahr al-Bared dan di kota pelabuhan Tripoli yang berdekatan sejak pertempuran mereka dengan gerakan Fatah al-Islam meletus 20 Mei. Seorang warga sipil Libanon yang dikenali sebagai Ahmad Zahraman, tewas di kawasan tepi pantai di utara Nahr al-Bared, tampaknya akibat peluru tersasar dari pertempuran di kamp itu, kata sumber keamanan, tanpa memberikan keterangan lebih rinci. Dalam sebuah pertempusan sengit, gerilyawan kehilangan 74 pejuangnya, tidak termasuk gerilyawan yang dikuburkan di dalam kamp oleh rekan atau dibiarkan dalam puing. Puluhan warga sipil juga dikhawatirkan telah tewas. Seorang dokter di sebuah rumah sakit milik pemerintah di Tripoli mengatakan fasilitas itu telah menerima 39 mayat gerilyawan Islam dan sekutu mereka sejak meletusnya pertempuran. Dan satu sumber militer mengatakan tentara telah menemukan 35 mayat lainnya dalam operasi pembersihan di Nahr al-Bared, banyak yang telah runtuh menjadi puing karena rentetan tembakan tank dan artileri. Gerilyawan Fatah al-Islam, kelompok pejung Arab yang diilhami al-Qaida yang berlindung di kamp pengungsi Palestina di tepi laut itu "sekarang bubar ke dalam sejumlah kelompok kecil", kata seorang jurubicara tentara. "Simpul itu telah diperketat." Militer menolak untuk memastikan laporan media bahwa pemimpin Fatah al-Islam, Shaker al-Abssi, dan wakil komandan Abu Hereira termasuk di antara mereka yang tewas dalam bentrokan terakhir. Seorang wartawan di tempat kejadian mengatakan tembak-menembak telah mereda, sementara kamp itu menjadi sasaran tembakan tank sebentar-sebentar. Gerilyawan telah menembakkan sedikitnya 12 roket Katyusha, di utara dan selatan kamp itu, yang jatuh sekitar dua hingga tiga kilometer jauhnya tanpa menimbulkan korban, kata polisi, seperti dilansir AFP. Fatah al-Islam mulai menembakkan roket setelah evakuasi pekan lalu dari Nahr al-Bared oleh kelompok arus besar Palestina Fatah, yang tampaknya telah menyita arsenal yang mereka tinggalkan. Satu orang dilaporkan tewas dan beberapa orang lainnya luka ringan. Pejabat setempat mengecam tembakan roket itu sebagai tindakan nekad. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007