Permits Foundation ingin lebih banyak negara melakukan hal yang sama DEN-HAAG, 19 Juli (ANTARA/PRNewswire-AsiaNet) -- Perancis adalah negara paling akhir yang membolehkan para anggota keluarga dari staf internasional yang memiliki keahlian untuk bekerja pada saat penugasan. Perubahan, yang diterapkan pada sejumlah transfer di dalam kelompok dan kategori baru untuk 'kompetensi dan bakat', adalah bagian dari Hukum Imigrasi dan Integrasi tahun 2006, yang di-implementasikan pada Bulan Mei 2007. Perubahan mendapat sambutan oleh Permits Foundation, yang mempromosikan izin kerja terbuka untuk para pasangan suami istri dari staf internasional di seluruh dunia. "Kepedulian mengenai karir rangkap dan pekerjaan untuk pasangan adalah alasan utama mengapa staf menolak penugasan internasional," kata Gill Gordon, preskom dari Dewan Direksi Permits Foundation dan Direktur SDM Schlumberger. Ketidak-pastian pada izin kerja adalah bagian dari masalah. Permits Foundation menanggulangi hal in hingga berhasil di seluruh dunia. "Ini adalah isu global yang mempengaruhi para pria dan wanita di seluruh bangsa," lanjut Gill Gordon. "Strategi kami adalah untuk meningkatkan kepedulian dari praktek terbaik dan mendekati negara-negara yang penting dalam bisnis internasional. Para pemerintah secara meningkat menandai bahwa membolehkan sejumlah rekan untuk bekerja dapat menciptakan iklim yang menarik untuk perdagangan internasional dan investasi dan sejumlah pegawai yang berpindah-pindah dan memiliki keahlian yang tinggi. Amerika Serikat Pada tahun 2001, yayasan mendukung koalisi para pegawai Amerika, yang didorong Dewan Amerika untuk Personil Internasional dan Kamar Dagang dan Industri Amerika, yang berhasil melobi untuk penyetujuan izin kerja bagi pasangan suami istri dari para pemegang visa E dan L. Sementara ini adalah langkah maju yang luar biasa, sedang negara lain harus terus melangkah maju. Di Amerika, penyetujuan izin kerja diterapkan hanya pada pasangan yang telah menikah dan membutuhkan waktu tiga bulan untuk mendapatkan (izin) nya. Ketidakmampuan dari pasangan H-1B untuk bekerja merupakan keprihatinan yang berkembang bagi sejumlah pemberi kerja Amerika. Sejumlah negara membolehkan pasangan suami istri atau anggota keluarga untuk bekerja segera setelah visa untuk zizn tinggal sementara mereka diterbitkan. Eropa Di Eropa, Inggris, Belanda, Belgia, Denmark, Finlandia, Perancis, Jerman dan Swedia membolehkan anggota keluarga non warga negara Uni Eropa untuk bekerja, dengan sejumlah variasi pada kriteria dan prosedur. Yayasan juga memberikan masukan mengenai perubahan luas di Eropa melalui Komisi Eropa, yang akan menerbitkan sejumlah proposal tentang para pendatang yang memiliki keahlian tinggi pada bulan September 2007. Negara lain Pada tahun 2006, Hong Kong memperkenalkan sejumlah peraturan membolehkan pasangan suami istri dari staf profesional dan para investor modal untuk bekerja tanpa mendapat izin terlebih dahulu dari Departemen Imigrasi. Negara lain dengan sejumlah pengaturan yang menguntungkan meliputi Argentina, Australia, Kanada dan Selandia Baru. Dengan kepentingan yang berkembang dari Asia dan Rusia sebagai tujuan bisnis, Permits Foundation kini ingin mempromosikan perubahan di Cina, India, Indonesia, Jepang, Malaysia dan Rusia. Dukungan: Lebih dari 40 perusahaan dan organisasi internasional mendukung Foundation, termasuk Schlumberger, Shell. PwC, Unilever dan GlaxoSmithKline. Peter Hawthorne, Direktur Mobilitas Global dari GSK menjelaskan. "Menjadi sponsor menunjukkan para staf bahwa kami peduli mengenai isu yang mempengaruhi karir dan hidup keluarga mereka. Hal ini mendukung kebijakan kami pada tanggaung jawab sosial, keragaman dan peluang yang sama." Foundation memberikan masukan untuk perubahan kepada para pemerintah secara langsung dan melalui jaringan pemberi kerja lokal. Informasi lengkap: www.permitsfoundation.com SUMBER: Permits Foundation KONTAK: Kathleen van der Wilk-Carlton atau Francoise van Roosmalen dari Permits Foundation +31-703318466 Permitsfoundation@shell.com

Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2007