Kuala Lumpur (ANTARA News) - Kabinet Malaysia menginginkan penjelasan mengenai "bencana nasional", yang mencapai puncaknya dengan dipecatnya pelatih tim nasional Norizan Bakar menyusul kekalahan terakhir dari Iran di Piala Asia. Asosiasi Sepak bola Malaysia (FAM) diperintahkan untuk melaporkan kepada komite kabinet untuk olah raga dalam pertemuan mereka pada 31 Juli, demikian dilaporkan koran New Straits Times Kamis. "Sebagian besar anggota kabinet sangat kecewa atas apa yang terjadi pada tim nasional," kata Menteri Olah raga, Azalina Othman Said, kepada koran itu, seperti dikutip AFP. "Kegagalan FAM merupakan bencana nasional dan itu seharusnya tidak boleh terjadi." Juara tiga kali Iran menang 2-0 atas Malaysia untuk memimpin dalam Grup C pada Piala Asia, Rabu, kekalahan memalukan setelah dilumat China dan Uzbekitan, masing-masing dengan skor 5-1 dan 5-0. Norizan, (46), mengatakan dia sudah diancam sebelum kekalahan terakhir itu. Penampilan itu menyebabkan persepak bolaan Malaysia menjadi kacau dengan wakil ketua cabang olah raga itu mundur bersama dua anggota dewan independen. "FAM harus memberi tahu kami masalah apa yang terjadi dan pemerintah siap membantu," kata menteri olah raga. Sepak bola adalah satu dari delapan cabang andalan Malaysia yang berarti bantuan pemerintah dan dana pengembangannya berasal dari rakyat, katanya. "Tapi jangankan tambah baik, sepak bola berubah dari buruk menjadi tambah buruk. Suara di kabinet menyedihkan ketika membicarakan hal ini. Kebanyakan menteri amat terkejut, sama seperti umumnya rakyat Malaysia yang juga menyuarakan kekecewaan mereka," kata Azalina seperti dikutip harian itu. Ketua sepak bola Malaysia yang sudah lama menjabat, Senin berjanji akan merombak manajemen cabang olah raga itu, tapi menolak imbauan untuk mengikuti jejak putranya yang mengundurkan diri setelah kejadian memalukan di Piala Asia itu. Sultan Ahmad Shah mengumumkan akan mengusut kekalahan dari Cina dan Uzbekistan itu. Ahman yang memimpin FAM sejak 1984, mengatakan dia akan memimpin para pejabat senior FAM untuk mengusut kekalahan itu yang sangat bertentangan dengan performa tuan rumah lainnya Thailand, Indonesia dan Vietnam. Sultan mengatakan pula dia akan melancarkan pembenahan `besar-besaran` terhadap FAM. "Setelah selesai pertandingan terakhir tim nasional pada kompetisi itu kami akan meminta dilakukan pengusutan," katanya menurut kantor berita Bernama. Putra Sultan, Tengku Abdullah Ahmad Sultan Shah, Minggu mengumumkan pengunduran dirinya selaku wakil ketua FAM mengingat hasil di Piala Asia itu. Anggota dewan independen FAM Khairy Jamaluddin, menantu perdana menteri yang berpengaruh, juga lengser Minggu. Azalina sebelumnya mengatakan, para pejabat negara patut pula dipersalahkan karena beberapa diantaranya "sudah terlalu lama menduduki jsbatan tanpa ada kontribusi yang signifikan bagi perkembangan sepak bola di negeri itu." Piala Asia telah mengungkapkan buruknya sepak bola Malaysia akibat manajemen yang salah, kronisme dan korupsi. Malaysia pernah merupakan kekuatan signifikan dalam sepak bola regional, lolos ke Olimpiade 1972 dan 1980 dan dua kali Piala Asia. Tapi mereka mengalami kemunduran dan ikut Piala Asia - yang pertama sejak 1980, itu pun berkat menjadi tuan rumah bersama - sebagai tim dengan peringkat terendah 149. Dalam Mei, FAM dipermalukan dalam kaitan menyelengga, melanggar kesepakatan dengan Konfederasi Sepak bola Asia. Kekecewaan publik terlihat dari jumlah penonton Piala Asia yang menyedihkan. Sebuah restoran setempat Rabu malam menayangkan pertandingan Uzbekistan yang menang mengejutkan 3-0 atas China dan bukan pertandingan tim tuan rumah. "Malaysia tidak bermain," kata salah seorang karyawan restoran. (*)

Copyright © ANTARA 2007