Mataram (ANTARA News) - Persatuan Wartawan Indonsia (PWI) Cabang Nusa Tenggara Barat (NTB) mengutuk sekaligus menyesalkan sikap Sadikun Syahroni, Kepala Depot Pertamina Ampenan Mataram, NTB, yang memperlihatkan senjata api jenis pistol dan celurit kepada wartawan. Pernyataan sikap yang dikeluarkan PWI Cabang NTB tersebut disampaikan Sekretaris PWI NTB, M. Nurhaedin, kepada wartawan di Mataram, Kamis. Pada Rabu (18/7), empat wartawan dari berbagai media massa cetak dan elektronik menemui Kepala Depot Pertamina Ampenen Mataram, Sadikun Syahroni, setelah mereka mengadakan perjanjian untuk berwawancara. Ternyata, Sadikun tidak menjawab berbagai pertanyaan wartawan, namun ia malah memamerkan pistol dan celurit yang dikeluarkan dari laci mejanya. Nurhaedin mengatakan, PWI pada prinsipnya keberatan atas perlakuan semacam itu terhadap wartawan, bahkan mengutuk setiap tindakan pengancaman, teror dan anarkis terhadap wartawan dalam menjalankan tugas jurnalistiknya. PWI menyesalkan masih ada pimpinan instansi/Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti itu di era reformasi, bahkan tindakan itu termasuk membunuh prinsip-prinsip berdemokrasi dan mengekang kebebasan pers. "Kami sedang menunggu laporan wartawan yang jadi korban, dan PWI akan Melakukan somasi dan melaporkan ke polisi, jika yang bersangkutan tidak minta maaf," katanya menambahkan. (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007