Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengingatkan pentingnya stabilitas harga pangan untuk mendorong konsumsi rumah tangga yang belum tumbuh optimal sesuai potensi.

"Kalau konsumsi sangat sensitif terhadap kenaikan harga seperti pangan, pemerintah terus berupaya menjaga stabilitas," kata Sri Mulyani di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan stabilitas harga ini bisa membantu peningkatan konsumsi rumah tangga selama 2018, apalagi tidak ada persoalan daya beli karena laju inflasi sejak awal tahun relatif rendah.

"Dengan inflasi yang masih cukup rendah, kami optimistis ini cukup terjaga," katanya.

Ia juga menyakini konsumsi rumah tangga yang hanya tumbuh 4,95 persen pada triwulan I-2018 dapat lebih baik pada triwulan berikutnya karena ada momen Lebaran maupun penyelenggaraan Asian Games.

"Semua itu akan membuat konsumsi di triwulan dua dan tiga diharapkan lebih tinggi," ujar mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini.

Sebelumnya, BPS mencatat konsumsi rumah tangga tumbuh 4,95 persen pada triwulan I-2018 yang didukung oleh sejumlah peningkatan fenomena belanja masyarakat.

Fenomena tersebut antara lain rata-rata tingkat penghunian kamar hotel dalam periode ini yang tumbuh 4,62 persen atau lebih tinggi dari triwulan I-2017 yang tumbuh 2,31 persen.

Selain itu, penjualan eceran untuk sandang ikut tumbuh 8,83 persen, setelah pada triwulan I-2017 terkontraksi 5,68 persen.

Bantuan sosial tunai dari pemerintah tumbuh 87,61 persen pada triwulan I-2018, atau lebih tinggi dibandingkan triwulan I-2017 yang hanya tumbuh 2,86 persen.

Terakhir, adanya nilai transaksi kartu debit dan kredit yang tumbuh 11,7 persen, atau menguat dibandingkan triwulan I-2017 yang hanya tumbuh 9,25 persen.

Meski tumbuh sebesar 4,95 persen, pencapaian konsumsi rumah tangga ini tidak lebih baik dari pencapaian periode sama 2017 yang hanya mencapai 4,94 persen.

Komponen pengeluaran lainnya yang ikut tumbuh pada triwulan I-2018 adalah konsumsi lembaga non-profit yang melayani rumah tangga (LNPRT) 8,09 persen, konsumsi pemerintah 2,73 persen, Pembentukan Modal Tetap Bruto 7,95 persen, ekspor 6,17 persen dan impor 12,75 persen.

Seluruh komponen pengeluaran ini memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi pada triwulan I-2018 yang tercatat sebesar 5,06 persen (yoy) atau lebih baik dari periode tahun lalu 5,01 persen.
 

Pewarta: Satyagraha
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018