Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo diminta untuk menobatkan polisi yang gugur dalam kerusuhan yang terjadi di Rumah Tahanan Markas Korps (Mako) Brimob Polri Kelapa Dua Depok, Jawa Barat, sebagai pahlawan antiteror.

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Generasi Muda Mathla`ul Anwar (DPP GEMA MA), Ahmad Nawawi, mengatakan Presiden layak memberikan penghargaan kepada para korban polisi dalam tragedi tersebut.

"Kami mengusulkan agar lima polisi yang gugur dinobatkan oleh Presiden sebagai Pahlawan Anti Teror sebagai bentuk penghormatan negara pada prajurit yang gugur dalam bertugas," katanya di Jakarta, Rabu malam.

Pihaknya menyatakan prihatin atas tragedi kerusuhan narapidana tindakan teroris yang merampas senjata polisi dan telah merenggut nyawa lima polisi.

Oleh karena itu, DPP GEMA MA menyampaikan rasa bela sungkawa yang mendalam atas gugurnya lima pahlawan kepolisian dalam peristiwa itu.

"Kami juga meminta Kapolri segera menangkap pelaku penyerangan dalam tempo sesingkat-singkatnya," katanya.

Baca juga: Mayoritas polisi korban kerusuhan Mako Brimob alami luka di leher

Baca juga: Polri selidiki senjata tajam narapidana teroris di tahanan Mako Brimob


Menurut dia, hal terpenting saat ini yakni mengusut akar persoalan tragedi penyerangan yang memungkinkan melibatkan aparat kepolisian yang berperilaku indisiplener itu.

Di samping juga mencegah kasus serupa pada lembaga pemasyarakatan atau rumah tahanan lain yang memiliki narapidana tindak terorisme.

"Kami menghimbau masyarakat luas khususnya umat Islam agar terus bergotong-royong dengan Polri bekerja bersama menjaga perdamaian dan kerukunan di masyarakat," katanya.

Baca juga: Polri selidiki senjata tajam narapidana teroris di tahanan Mako Brimob

Baca juga: Korban kerusuhan Mako Brimob tinggalkan istri yang tengah mengandung

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018