Jambi (ANTARA News) - Para petani kulit kayu manis (cassiavera) di Kabupaten Kerinci, Jambi, kini terus memperluas pemasaran produk mereka di dalam negeri, khususnya ke Jawa, untuk kebutuhan industri obat-obatan dan jamu, sebagai antisipasi menghadapi persaingan ketat di pasar internasional. Pemasaran dalam negeri itu dilakukan sebagai upaya untuk menaikkan harga kulit manis di tingkat petani. Selama ini mereka terjebak dengan ekspor yang kini mulai bersaing dengan produk Vietnam dan China, kata Bupati Kerinci, Fauzi Siin, Kamis. Amerika Serikat selama ini menjadi konsumen terbesar atau 60 persen produk kulit manis Kerinci, namun belakangan mulai kalah bersaing dengan meningkatnya produk kulit manis negara lain, khususnya Vietnam. Vietnam berani mengekspor kulit manis ke Amerika Serikat dan Eropa dengan harga murah di samping kualitas cukup baik. Selain memperluas pemasaran dalam negeri, Pemkab Kerinci hingga kini masih terus mengundang investor untuk membangun pabrik tepung kulit manis dan minyak atsiri untuk meningkatkan harga jual di tingkat petani. Harga kulit manis petani Kerinci untuk kualitas sedang hingga kini rendah mencapai Rp1.500 hingga Rp2.000 per kg. Pemkab Kerinci juga membina petani setempat untuk memproduksi sirup kulit manis, namun belum optimal atau belum banyak dikenal di pasaran dalam negeri, sehingga perlu meningkatkan promosi.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007