Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas memuji Polri yang telah berhasil mengatasi kasus rusuh dan penguasaan rumah tahanan di Mako Brimob oleh narapidana terorisme.

"Saya memberikan apresiasi tinggi atas kerja keras Polri yang berhasil mengakhiri 'drama' mengerikan lebih dari 38 jam tanpa menimbulkan korban baru, baik dari pihak aparat maupun dari napiter (narapidana terorisme)," kata Yaqut di Jakarta, Kamis.

GP Ansor mendukung penuh pihak kepolisian yang menyelesaikan kasus pembangkangan narapidana terorisme tersebut dengan mekanisme penanggulangan pemulihan keadaan mengingat yang dilakukan para napi tersebut sudah sangat brutal.

Selanjutnya Yaqut meminta ada evaluasi secara menyeluruh keberadaan rutan untuk narapidana terorisme. Harus dievaluasi prosedur tetap keamanan selama ini yang sudah dilakukan.

"Coba lihat saja, ada alat komunikasi bisa masuk ke dalam sehingga bisa mengunggah propaganda atas kasus tersebut ke media sosial. Mereka juga bisa dengan mudah membuat kerusuhan bahkan menguasai senjata sampai 30 pucuk. Ini bahaya sekali," ujar Yaqut.

Anggota DPR dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga meminta agar dilakukan pemisahan bagi narapidana terorisme di rutan-rutan umum.

"Tentu dengan melakukan profiling terhadap napi teroris itu sendiri. Apakah dia tergolong ideolog, anggota militan atau simpatisan," kata Yaqut.

Selain itu, lanjut Yaqut, perlu juga ditelusuri apakah ideologi terornya berakar dari faksi Ikhwanul Muslimin, salafi wahabi, ataukah Hizbut Tahrir.

"Karena tentu berbeda penanganannya. Enggak bisa disatukan dalam satu blok atau satu kompleks rutan," kata Yaqut.
 

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018