Lamongan (ANTARA News) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono optimistis perbaikan Jembatan Widang selesai 23 Mei sehingga mulai 4 Juni jembatan yang para 17 April ambrol itu sudah bisa digunakan kembali.

"Direncanakan selesai semuanya 23 Mei ini, semua kepasang rangka bajanya, setelah itu baru lantainya, pengecoran, sehingga H-10 atau 4 Juni sudah bisa dilewati," katanya usai meninjau proses pengerjaan Jembatan Widang di Babat, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Jumat.

Jembatan Widang, yang dikenal dengan Jembatan Cincin Lama, pada 17 April ambrol karena tak kuat menahan beban tiga truk yang kelebihan muatan, menyebabkan satu orang tewas.

Mengenai pemasangan peranca segmen empat, lima dan enam pada jembatan itu, Basuki mengatakan: "Posisi tiga peranca itu tepat berada di barang bukti berupa rangka jembatan yang jatuh ke Sungai Bengawan Solo. Saya sudah telepon Pak Kapolda dan minta izin untuk dikerjakan terlebih dulu dan disetujui."

"Saya kira kepentingan umum dulu, baru kepentingan barang bukti," Basuki menambahkan.

Biaya perbaikan jembatan itu, menurut Basuki, sekitar Rp10 miliar sampai Rp12 miliar dan berasal dari dana darurat Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR.

"Karena ini urgent (mendesak), kita kerjakan dulu, nanti mestinya dihitung dengan BPKP," katanya.

Basuki mengatakan supaya kejadian seperti yang terjadi di Jembatan Widang tidak berulang, regulasi mengenai pembatasan muatan sarana angkutan berat mesti ditegakkan.

"Kami akan tegakkan regulasi overload yang sudah ada," katanya.

Basuki mengaku sudah bertemu dengan pemangku kepentingan terkait seperti Kementerian Perhubungan, Korps Lalu Lintas Kepolisian, dan Kementerian Perdagangan.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi Moewanto menyebutkan disain jembatan nasional rata-rata untuk kuat menanggung beban 45 ton dengan toleransi satu setengah kalinya.

Baca juga:
Jembatan Widang penghubung Lamongan-Tuban ambruk
PUPR duga ambrolnya Jembatan Widang Lamongan karena beban berlebih

 

Pewarta: Edy Sujatmiko
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018