Jakarta (ANTARA News) - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian memerintahkan seluruh anggota kepolisian meningkatkan pengamanan terkait sejumlah aksi jaringan teroris.

"Pimpinan Polri sudah memerintahkan kepada seluruh jajaran agar meningkatkan pengamanan," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto di Jakarta, Jumat.

Setyo mengatakan jajaran kepolisian juga memantau informasi yang berkembang terkait dugaan rencana penyerangan terhadap anggota Polri.

Peristiwa terakhir seorang pria berinisial TS menusuk anggota Satuan Intel Brimob Polri Kelapa Dua Brigadir Kepala (Bripka) Polisi Marhum Frenje hingga meninggal dunia di Kantor Intel Brimob Kelapa Dua Depok, Jawa Barat pada Jumat (11/5) dinihari sekitar pukul 02.29 WIB.

Awalnya, Bripka Marhum mengamati situasi keamanan terdapat seseorang tidak dikenal yang mencurigakan di sekitar Mako Brimob Kelapa Dua Depok pada Kamis (10/5) pukul 23.39 WIB.

Anggota Intel Brimob itu menggeledah badan pria yang mengaku berinisial TS tersebut, namun tidak ditemukan barang mencurigakan.

Selanjutnya, Bripka Marhum membawa TS menggunakan sepeda motor ke Kantor Korps Brimob, namun pria itu mendadak menusuk perut korban dengan senjata tajam yang disembunyikan di bawah kemaluan korban.

Rekan Bripka Marhum, Briptu Gustri dan Briptu Rahmat Muin mendengar teriakan korban sehingga anggota polisi itu mengambil tindakan tegas dan terukur terhadap TS.

TS tewas di lokasi kejadian, sedangkan Bripka Marhum gugur usai menjalani perawatan selama dua jam di Rumah Sakit Bhayangkara Kepala Dua, Depok.

Sebelumnya, 156 narapidana teroris bertindak rusuh dan menyandera sembilan anggota Polri di Rumah Tahanan Cabang Salemba, Kelapa Dua Depok pada Selasa (8/5) malam.

Akibat penyanderaan itu, lima anggota Polri gugur usai dibunuh narapidana teroris, empat anggota Polri lainnya mengalami luka dan seorang narapidana yang menjadi salah satu pentolan teroris tewas ditembak.

Melalui pendekatan lunak, anggota Polri mampu menguasai Rutan Cabang Salemba, Kelapa Dua dan 155 narapidana teroris menyerahkan diri.

Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018