Jakarta (ANTARA News) - Biji kopi Indonesia juga diakui kualitasnya oleh Tetsu Kasuya, juara World Brewers Cup 2016. 

Tetsu bercerita dia kerap menyeduh minuman dari biji kopi Indonesia untuk pelanggan kafe Coffee Factory tempatnya bekerja di Negeri Sakura. 

“Yang dipakai biasanya biji kopi Mandailing, orang-orang suka sekali karena ada rasa  manisnya,” ujar Tetsu di pembukaan Hario Cafe di Pluit, Jakarta Utara, Sabtu.

Pria yang dulunya berkecimpung di bidang Teknologi Informasi sebelum terjun ke dunia kopi juga menyukai Mandailing. 

"Semua biji kopi Indonesia bagus," katanya, menambahkan Toraja juga populer di negara asalnya.

"Kopi Ethiopia juga saya suka," ucap dia.
 


Ketika ditanya kopi terbaik menurut versinya, Tetsu memberi analogi memilih kopi terbaik sama saja seperti memilih siapa teman terbaik. Satu saja tidak cukup.

Yang pasti, Tetsu suka dengan kopi yang punya aftertaste clean alias tidak menyisakan rasa di mulut setelah diminum.

Apakah ada kopi yang tidak dia sukai?

"Kopi yang kualitasnya rendah," katanya pada ANTARA News.

Tetsu pertama kali tertarik terjun ke dunia kopi akibat penyakit diabetes tipe 1 yang membuatnya tidak bisa lagi minum cola. Menganggap kopi dan cola mirip karena kesamaan warna, dia tertarik mengulik soal kopi. 

Berawal dari rasa penasaran karena pengalaman pertamanya menyeduh kopi tidak sukses, Tetsu terus belajar sampai akhirnya dinobatkan jadi penyeduh kopi manual terbaik dunia dua tahun silam.

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018