Surabaya (ANTARA News) - Pengurus Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kota Surabaya mengutuk aksi teror peledakan bom di tiga gereja di Kota Pahlawan yang menewaskan sekitar 10 orang dan puluhan orang terluka pada Minggu pagi.

"Kami mengutuk keras segala tindakan terorisme, apapun motif dan latar belakangnya," kata Ketua PC GP Ansor Kota Surabaya M. Faridz Afif kepada Antara di Surabaya.

Adapun tiga gereja yang terkena ledakan bom tersebut adalah Gereja Santa Maria Tak Bercela (SMTB) di Jalan Ngagel, GKI Jalan Diponegoro dan GPPS Jalan Arjuna.

Menurut dia, segala macam tindakan menggunakan kekerasan, apalagi yang mengatasnamakan agama dengan cara menebarkan teror, kebencian, dan kekerasan bukanlah ciri ajaran Islam yang rahmatan lil alamin.

"Islam mengutuk segala bentuk kekerasan. Bahkan tidak ada satu pun agama di dunia ini yang membenarkan cara-cara kekerasan dalam kehidupan," katanya.

GP Ansor Surabaya menyampaikan rasa bela sungkawa yang mendalam kepada keluarga korban atas musibah yang sedang dialami. Segala yang terjadi merupakan suratan takdir dan harus menerimanya dengan penuh sikap kedewasaan, lapang dada, ketabahan dan kesabaran.

Selain itu, lanjut dia, GP Ansor mendukung penuh upaya dan langkah-langkah aparat keamanan untuk mengusut secara cepat dan tuntas motif, pola, serta gerakan yang memicu terjadinya peristiwa tersebut.

"Gerakan terorisme sudah semakin sedemikian merajalela, maka diperlukan penanganan khusus yang lebih intensif dari pelbagai pihak, utamanya negara melalui keamanan," katanya.

Untuk itu, lanjut dia, Ansor mengajak seluruh masyarakat Kota Surabaya untuk bersatu padu menahan diri, tetap tenang dan tidak terprovokasi serta terus menggalang solidaritas kemanusiaan sekaligus menolak segala bentuk kekerasan.

Jika mendapati peristiwa sekecil apapun yang menjurus pada radikalisme dan terorisme, lanjut dia, pihaknya meminta segera melaporkan ke aparat keamanan.

"Kami juga menginstruksikan kepada kader Ansor dan Banser di setiap masing-masing PAC atau kecamatan untuk bahu membahu, gotong royong, dan bekerja sama dengan aparat setempat untuk menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan masing-masing," katanya.

GP Ansor Surabaya, lanjut dia, memercayakan penanganan sepenuhnya di tangan aparat keamanan. "Kita mendukung aparat keamanan, salah satunya dengan cara tidak ikut-ikutan menyebarkan isu, gambar korban, dan juga berita yang belum terverifikasi kebenarannya terkait peristiwa ini," katanya.

Baca juga: Wakil Ketua DPR : tidak ada toleransi bagi terorisme

Baca juga: Muhammadiyah: jangan terprovokasi bom gereja Surabaya

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018