Sidoarjo (ANTARA) -
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Juanda Sisyani Jaffar mengatakan kejadian Pesawat Pelita Air IP 205 yang terlambat terbang tujuan Surabaya - Jakarta karena salah satu penumpang bercanda tentang bom.
 
"Kami sampaikan bahwa pesawat Pelita Air dengan nomer penerbangan IP 205 tujuan Jakarta mengalami keterlambatan penerbangan dikarenakan terdapat penumpang yang bercanda membawa bom," kata Sisyani dalam keterangan tertulis di Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu.
 
Ia mengatakan, menindaklanjuti adanya kejadian tersebut pesawat diarahkan ke isolated parking area, untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh petugas gabungan Bandara Juanda.
 
"Hasil pemeriksaan tidak ditemukan ancaman dimaksud," ujarnya.

Baca juga: Pelita Air buka rute Jakarta-Sorong dukung konektivitas dan pariwisata

Baca juga: Pelita Air siap buka rute baru dengan tambahan dua pesawat
 
Ia mengatakan penumpang yang bersangkutan saat ini telah ditangkap dan dibawa oleh POM Lanudal Juanda.
 
"Atas kejadian tersebut, tidak terjadi gangguan operasional penerbangan dan masih berjalan dengan normal," katanya.
 
Sebelumnya beredar informasi di percakapan WhatsApp yang menyatakan ada keterlambatan penerbangan Pesawat Pelita Air IP 205 dengan tujuan Surabaya-Jakarta.
 
Berikut isi percakapan yang sempat beredar di platform WhatsApp tersebut
 
"Barusan dapat info...pesawat pelita air surabaya-jakarta yang mestinya berangkat jam 1 delay sampai jam 3, penumpang diturunkan... gegana masuk ..ada 1 penumpang dibawa petugas".

​​​​​​Selain percakapan juga beredar foto terkait dengan sejumlah petugas yang berjaga di bawah pesawat Pelita Air.

Dalam foto tersebut terlihat seseorang petugas yang mengenakan baju penjinak bom, di dampingi sejumlah awak pesawat seperti pramugari dan juga pilot serta petugas bandara berompi hijau.*

Baca juga: Bandara Internasional Syamsudin Noor tambah maskapai baru rute Jakarta

Baca juga: Pelita Air buka rute baru Jakarta - Banjarmasin

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023