Bandarlampung (ANTARA News) - Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebutkan laju pertambahan penduduk Indonesia masih cukup tinggi, yakni antara tiga hingga empat juta jiwa per tahun. "Jumlah penduduk Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Saat ini jumlah penduduk Indonesia sekitar 222 juta jiwa," kata Deputi Informasi Kependudukan dan Pemandu Kebijakan (IKPK) BKKBN Pusat, Ida Bagus Permana, di Bandarlampung, Jumat. Selain itu, menurutnya, tingkat kelahiran penduduk masih tinggi, meski menurun angkanya. Berdasarkan Sensus Penduduk tahun 1971, angka kelahiran sekitar 5 anak per wanita usia reproduksi, dan saat ini telah turun menjadi 2 anak per wanita (Sensus tahun 2002-2003). Dia menyebutkan penurunan tingkat kelahiran penduduk itu antara lain disebabkan meningkatnya penggunaan alat dan obat kontrasepsi pada pasangan usia subur. Namun demikian, katanya, walau penggunaan alat dan obat kontrasepi pada tahun 2002 mencapai 60 persen, namun pertumbuhan penduduk di Indonesia masih cukup tinggi. "Untuk mencapai kondisi penduduk tumbuh seimbang, penggunaan alat kontrasepsi perlu ditingkatkan," ujarnya. Ida Bagus Permana, yang hadir pada acara peringatan Hari Keluarga Nasional ke-14 tahun 2007 di Lampung, mengatakan bahwa peningkatan akses dan kualitas pelayanan KB dan penyediaan kontrasepsi menjadi sangat penting untuk menurunkan tingkat kelahiran. Tingginya laju pertumbuhan pendudukan Indonesia juga disebabkan rendahnya partisipasi pria dalam ber KB. "Partisipasi pria dalam ber KB masih sangat rendah yakni sekitar 2,7 persen. Hal itu disebabkan oleh keterbatasan macam dan jenis alat kontrasepsi laki-laki, juga disebabkan keterbatasan pengetahuan akan hak-hak dan kesehatan reproduksi serta keadilan dan kesetaraan gender," tambahnya.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007