Surabaya, (ANTARA News) - Kepolisian Daerah Jawa Timur mengungkapkan para pelaku teror bom di Markas Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya , Senin 14 Mei lalu, yang terjadi dari satu keluarga.

Menurut Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera, satu keluarga ini memakai dua sepeda motor untuk melancarkan aksi terornya itu, dengan sepeda motor pertama dikemudikan oleh Tri Murtiono yang merupakan kepala keluarga ini. Tri lahir di Surabaya pada 4 Juni 1968.

"Istrinya bernama Tri Ernawati kelahiran Surabaya 10 Desember 1975 dan anaknya AAP ini yang kemarin rekan-rekan saksikan bahwa yang bersangkutan kita selamatkan kelahiran Surabaya 6 Juni 2010," kata Barung kepada wartawan di Surabaya, Selasa,

Barung melanjutkan, sepeda motor kedua dikemudikan oleh Muhammad Darih Satria Murdana yang merupakan anak Tri kelahiran Sidoarjo 31 Mei 2003 dan Muhammad Dafa Amin Murdana yainga juga anak sulung Tri kelahiran Surabaya 16 Desember 1999.

Baca juga: Densus 88 geledah rumah pelaku peledakan bom Polrestabes Surabaya

"Paman dari yang bersangkutan akan hadir. Tapi saat ini yang bersangkutan masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim," kata Barung.

Barung memastikan bahwa Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri telah mengidentifikasi jaringan teroris itu dan menegaskan situasi Kota Surabaya sudah kondusif.

"Kami mengerti psikologi publik Surabaya dengan kejadian ini terutama terkait ledakan di Mapolrestabes Surabaya. Kita harus mendukung pihak kepolisian dan bangkit. Mari kita bersama-sama tidak takut dengan ancaman karena kami sudah melakukan penangkapan," kata Barung.

Baca juga: Cerita tetangga soal pelaku bom Polrestabes Surabaya

Pewarta: Willy Irawan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018