Bandung (ANTARA News) - Sertifikat Taman Bumi Dunia UNESCO (UNESCO Global Geopark) bagi Ciletuh-Palabuhanratu telah terbit. Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay, menandatangani langsung sertifikat itu, sehingga lengkap sudah legatlitas Taman Bumi Ciletuh di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat sebagai bagian dari keluarga besar UGG di dunia.

Ketua Harian Badan Pengelola Taman Bumi Ciletuh, Deny Juanda, di Bandung, Sabtu, mengatakan, penerbitan sertifikat ini melengkapi perjuangan proses sertifikasi UNESCO.

"Alhamdulillah, kami bersyukur sekali atas terbitnya sertifikat ini, segera akan digelar acara peresmian UGG-Geopark Ciletuh-Palabuhanratu," katanya.

"Terima kasih atas prestasi semua pihak yang telah peduli dan bersama-sama berjuang pada setiap proses sertifikasi UNESCO," katanya.

Sertifikat ini memiliki masa berlaku sejak ditetapkan dari 17 April 2018 hingga 16 April 2022.

Sebelumnya, UNESCO mengesahkan 12 taman Bumi dari 11 negara sebagai Taman Bumi Dunia UNESCO. Pengesahan disampaikan dalam sidang ke-2014 Badan Eksekutif UNESCO, Komisi Program dan Hubungan Eksternal, Kamis (12/4/18) di Paris, Perancis.

Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, mengatakan, mereka mendapatkan kabar itu dari Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sukabumi, Budiman, selaku perwakilan Jawa Barat di sidang itu.

Hingga kini tercatat empat Taman Bumi Dunia UNESCO di Indonesia, yakni Taman Bumi Batur, Taman Bumi Gunung Sewu, Taman Bumi Ciletuh, dan Taman Bumi Rinjani.

Pasca penetapan bulan lalu, pemerintah Jawa Barat terus menggenjot pembangunan infrastruktur di Ciletuh-Palabuhanratu. Untuk infrastruktur jalan penghubung Taman Bumi Ciletuh-Palabuhanratu, mereka sudah menggelontorkan anggaran Rp96 miliar pada 2016 untuk ruas jalan dari pintu masuk Waluran ke sana.

Selain itu, pada 2017 dibangun juga ruas jalan dari pintu masuk Loji ke Taman Bumi Ciletuh yang menelan anggaran Rp217 miliar.

"Tahun ini kami membuat kawasan jalan dari arah pintu masuk Paltiga sebesar Rp90 miliar. Termasuk pembangunan bandara di Sukabumi, karena salah satu syarat taman Bumi internasional adalah itu. Harus ada bandara dekat taman Bumi dengan jarak tempuh maksimal tiga jam perjalanan," katanya.

Ruas jalan yang akan dibangun itu, menghubungkan wilayah Desa Ciemas-Ciatel, hingga Puncak Darma. Panjangnya sekitar 13 kilometer, menggunakan APBD Jawa Barat 2018 sekitar Rp 82 miliar. Nanti, jalan itu akan tersambung dengan akses jalur sabuk Ciemas.

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018