Trenggalek (ANTARA News) - Penyakit kaki gajah dalam sebulan terakhir ini telah mewabah dan menyerang warga di sepuluh kecamatan di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Menurut Kepala Bidang Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek, Ikhwan Kusno, Senin, jumlah penderita kaki gajah di daerah masih terus bertambah dari hari ke hari. "Sampai bulan Juli ini saja sudah tercatat 20 kasus penyakit kaki gajah di daerah kami," ujarnya. Sebanyak 20 kasus wabah penyakit kaki gajah itu tersebar di sepuluh kecamatan di Kabupaten Trenggalek, yakni Durenan, Pogalan, Panggul, Suruh, Bendungan, Trenggalek, Watulimo, Tugu, Dongko, dan Karangan. Bahkan pada bulan Mei lalu, kata Kusno, ada seorang penderita kaki gajah atas nama Waginah, warga Desa Ngulan Kulon, Kecamatan Pogalan, meninggal dunia. "Memang menurut data kami, Kecamatan Pogalan dan Kecamatan Durenan merupakan daerah endemis wabah penyakit kaki gajah," ujarnya. Sebelumnya di Kecamatan Pogalan dan Kecamatan Durenan ditemukan satu keluarga menderita penyakit dengan pembengkakan pada kaki itu. Petugas menemukan anggota keluarga Djinem di Desa Pogalan, Kecamatan Pogalan dan keluarga Sukarmi di Desa Durenan, Kecamatan Durenan. Kusno menjelaskan, merebaknya wabah tersebut karena kepedulian warga terhadap kebersihan lingkungannya sangat rendah. "Ini menyebabkan perkembangan biak nyamuk jenis Culek ini semakin tak terkendali," ujarnya menambahkan. Menurut dia, bekas gigitan nyamuk itu mengakibatkan tumbuhnya cacing jenis filaria yang jika masuk ke dalam darah bisa menyebabkan infeksi permanen. "Cacing ini dapat menyumbat getah bening dalam tubuh manusia sehingga menyebabkan kaki penderita terus bengkak," katanya menerangkan. Sejauh ini Pemerintah Kabupaten Trenggalek belum melakukan tindakan eliminasi daerah untuk mencegah meluasnya wabah penyakit tersebut.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007