Bekasi (ANTARA News) - Sejumlah umat muslim di Kota Bekasi, Jawa Barat, memanfaatkan momentum Ramadhan 1439 Hijriyah/2018 Masehi untuk menjalani puasa mengakses media sosial sambil berpuasa makan dan minum.

"Sebab, selain makan dan minum saya anggap puasa itu menahan segala bentuk ego yang ada dalam diri. Nah, media sosial biasanya memicu ego seperti iri, marah, dan berprasangka terhadap suatu hal," kata warga Perumahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Fergi Nadira (25) di Bekasi, Rabu.

Menurut dia, tujuannya berpuasa media sosial seperti Facebook, Instagram, Path hingga Twiter selama Ramadhan agar dampak negatif dari kebiasaan mengonsumsi informasi medsos bisa benar-benar dihentikannya secara total.

"Tujuannya, bukan berarti saya bener-benar berhenti main medsos, tapi biar saya "diem" dulu. Bukan diem duduk manis ataupun tidur, tapi diam menidurkan ego-ego, hawa nafsu hingga kelakuan negatif yang ada dalam diri," katanya.

Mahasiswa strata 1 jurusan Sastra Jawa Universitas Indonesia itu optimistis puasa medsos kali ini akan efektif mengurangi `candu` medsos.

"Biasanya di sela-sela kerja pun, saya pasti buka IG dan kekhusukan saya pada kerjaan saat ini menjadi pecah," katanya.

Menurut dia, media sosial seperti Instagram tidak jarang menjadi ajang perbandingan strata sosial masyarakat.

"Padahal batin saya merasa gak enak kalau harus membanding-bandingkan segala sesuatu dengan orang lain," katanya.

Warga lainnya yang juga menjalani puasa medsos tahun ini adalah Bayu Biroe (35).

"Tantangannya (puasa medsos) biasa aja, tidak berat-berat amat. Meskipun terasa gatal pengen update untuk sekadar nunjukin makanan buka bersama yang terenak, tapi itu cobaannya," katanya.

Bayu mengaku telah menonaktifkan seluruh akun medsosnya untuk menghentikan kecanduan medsos yang dirasa sudah tidak wajar.

"Bangun tidur yang pertama saya buka adalah medsos, waktu senggang pasti medsos. Kadang waktu bersama keluarga juga tersita habis untuk mengakses medsos. Makanya, balik lagi ke tujuannya, saya mau ikut mendiamkan kebiasaan saya melalui gak main medsos," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018