Cianjur, Jawa Barat (ANTARA News) - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengajak umat Islam di seluruh Indonesia untuk memiliki kesadaran bersama dalam membangun kekuatan guna menjadikan bangsa dan negara Indonesia menjadi besar dan kuat.

"Umat Islam di seluruh Indonesia agar perbedaan-perbedaan yang elementer dan bersatu dalam kebersamaan, menjadi suatu kekuatan yang sangat besar," kata Zulkifli Hasan saat memberikan ceramah pada kegiatan Pengajian Ramadhan, di Pondok Pesantren Islamic Center Muhammadiyah, di Cipanas Cianjur, Senin.

Menurut Zulkifli, kekuatan umat Islam di Indonesia dapat dibangun dengan mempelajari ilmu pengetahuan, di bidang politik, ekonomi, maupun teknologi, serta menerapkan ilmu pengetahuan tersebut secara jujur dan amanah.

"Umat Islam yang mayoritas di Indonesia, jika bersatu dan menguasai ilmu politik, ekonomi, maupun teknologi, maka akan menjadi kekuatan yang sangat kuat, sehingga mampu menguasai bangsa, sebagai penentu arah kemajuan bangsa," katanya.

Menurut Zulkifli, umat islam yang bersatu dan menguasai ilmu pengetahuan, maka dapat menjadi pemimpin yang amanah dan teladan.

Mencari pemimpin yang amanah dan teladan, menurut dia, bukan karena calon pemimpin tersebut berani membagi-bagikan sembako, kain sarung, atau amplop berisi uang dalam jumlah tertentu.

"Mencari pemimpin amanah, adalah melihat dari figur yang jujur dan amanah, memiliki prestasi, kemampuan memimpin, berintegritas tinggi, serta rekamn jejak yang baik," katanya.

Zulkifli menegaskan, pemimpin yang jujur dan amanah, pada saat jadi pemimpin, dirinya akan amanah terhadap aspirasi rakyat serta akan membela kepentingan rakyat.

Baca juga: Zulkifli: Umat Islam berpotensi besar jadi pemimpin

Baca juga: Zulkifli Hasan didoakan jadi pemimpin nasional 2019

Baca juga: Ketua MPR: Umat Islam harus unggul di bidang ekonomi dan teknologi


Di sisi lain, kata dia, rakyat sebagai pemilih juga, jangan meminta-minta untuk diberikan sembako, kain sarung, atau sejumlah uang dalam amplop.

"Umat Islam harus dapat menjaga harga dirinya dan hal politiknya, jangan sampai ditukar dengan sekadar sembako, kain sarung, maupun amplop," katanya.

Menurut Zulkifli, calon pemimpin yang memberikan sembako dan amplop atau rakyat memintanya, maka setelah terpilih dia tidak membela rakyat, tapi membela sponsor yang telah membiayainya.

Zulkifli menegaskan, pada tahun politik saat ini, umat Islam harus memiliki kesadaran bersama dna mengubah cara berpikirnya dari sekedar menerima sembako dan amplop yang tidak seberapa, menjadi memiliki kesadaran membangun Indonesia yang besar dan kuat.

Hadir pada kegiatan tersebut, Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Edi Suparno, Sekretaris Wilayah Muhammadiyah Kabupaten Cianjur, serta pimpinan pondok pesantren dan para santri.

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018