Jakarta (ANTARA News) - Operator telekomunikasi PT Excelcomindo Pratama Tbk (XL) menghanguskan mencapai 800.000 nomor pelanggan selulernya selama semester I 2007 karena dinilai tidak produktif, kata Direktur Utama (Dirut) XL, Hasnul Suhaimi di Jakarta, Selasa. "Kami menghapus 800.000 nomor dari data base sehingga selama semester I 2007 perolehan pelanggan hanya 100.000 nomor," ujarnya. Dengan demikian, lanjutnya, jumlah pelanggan XL hingga akhir Juni 2007 hanya naik satu persen menjadi 10,2 juta nomor dibanding periode yang sama pada 2006. Secara industri catatan pertumbuhan pelanggan XL berbeda jauh dengan operator seluler PT Telkomsel yang mampu tumbuh spektakuler sekitar delapan juta nomor hanya dalam enam bulan, dari sekitar 34,5 juta periode Juni 2006 menjadi sekitar 42 juta pada akhir Juni 2007. Meski terjadi stagnasi, pertumbuhan XL, kata Hasnul, perusahaan masih mampu meningkatkan rata-rata penggunaan pulsa per pelanggan (ARPU) per bulan dari Rp43.000 menjadi Rp46.000. Minimnya pertumbuhan pelanggan berdampak negatif pada kinerja keuangan XL, terlihat dari laba bersih semestere I 2007 yang merosot 17 persen menjadi Rp297,568 miliar dari periode yang sama 2006 sebesar Rp356,487 miliar. XL juga mencatat rugi selisih kurs sebesar Rp39 miliar selama enam bulan pertama 2007, padahal pada semester pertama 2006, perseroan justru berhasil meraup laba selisih kurs Rp207 miliar. Hasnul menambahkan pada 2008 perseroan menurunkan alokasi belanja modal (capex) menjadi sekitar 500-600 juta dolar AS, lebih rendah dibanding capex 2007 yang mencapai 700 dolar AS. Ia mengemukakan, untuk memenuhi capex pada 2008 perseroan masih mengandalkan dana dari internal. "Tapi, jika dana internal dirasakan belum mencukupi, maka kita akan meminjam dari pasar atau menerbitkan surat utang (obligasi)," demikian Hasnul Suhaimi. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007