Moskow (ANTARA News) - Rusia akan mengusir empat diplomat Inggris sebagai balasan atas pengusiran empat diplomat Rusia oleh Inggris, kata Kementerian Luar Negeri Rusia. "Ini merupakan balasan atas pengusiran empat diplomat Rusia oleh Inggris karena penolakan Moskow untuk mengekstradisi tersangka pembunuh. Rusia sendiri juga tidak memberikan kepastian atas usaha kerjasama dalam menangkal terorisme dengan Inggris," kata seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Rusia kepada KAntor Berita RIA Novosti. Walaupun Moskow telah berulang kali mengatakan mereka tidak menginginkan memanasnya konflik hingga ke tingkat diplomatik, masih belum jelas apakah London akan mengambil sanksi tambahan ataukah posisi saat ini akan dibawa menuju pada perang ekonomi. Hanya dibutuhkan beberapa hari saja bagi Rusia untuk mengeluarkan reaksi yang setimpal dan terarah pada pernyataan kantor Kementerian Luar Negeri Inggris yang mengumumkan pengusiran empat diplomat Rusia, perkenalan baru atas peraturan pemberian visa yang ketat dan penundaan negosiasi dengan Moskow atas prosedur aplikasi visa. Tampaknya keputusan Rusia untuk menghentikan kerjasama dengan agen keamanan Inggris adalah sebuah keputusan yang cepat, terlepas dari investigasi yang sedang dilakukan atas kematian bekas mata-mata Rusia Alexander Litvinenko, kerja sama semacam itu termasuk usaha-usaha untuk memerangi terorisme, migrasi ilegal dan penyelundupan obat terlarang. Dampaknya, surat kabar Inggris mencetak besar-besar judul berita yang bertuliskan "Kerajaan Iblis Menyerang Kembali," serta komentar-komentar politik yang hendak mengatakan kepada para pembacanya bahwa London tidak seharusnya malu-malu dan harus segera melakukan serangan balik. Kantor perdana menteri juga tampaknya malah memperburuk konflik dengan tidak adanya pragmatisme dan kendali. Menteri Inggris untuk wilayah Eropa, Jim Murphy mengatakan kepada Komite Hubungan Luar Negeri DPR bahwa London tidak memiliki keinginan untuk memberlakukan sanksi tambahan terhadap Rusia dan tidak setuju dengan pernyataan Menlu John Miliband bahwa aksi tambahan akan dilakukan setelah pengusiran para diplomat. Perusahaan Rusia dan Inggris akan sangat menderita jika kantor Kementerian Luar Negeri tidak bertindak dengan benar. Bagaimanapun juga, perang diplomatik yang sedang terjadi tidak memiliki dampak ekonomi bagi Moskow dan London. Para pengusaha, mahasiswa dan turis tidak terpengaruh dengan pembatasan visa yang dikeluarkan baru-baru ini. Sekalipun kedua pihak mencapai kesepakatan atas masalah visa ini, masih akan sangat sulit bagi warga Rusia untuk bepergian di Inggris karena pembicaraan yang dilakukan oleh kedua negera hanya sebatas pada kategori tertentu, wartawan, atlit dan ilmuwan. Rusia dan Uni Eropa baru saja memperkenalkan rezim visa baru yang mirip dengan hal-hal yang sedang dibicarakan dengan Inggris. Perang ekonomi besar-besaran dapat saja meletus dalam beberapa pekan ke depan. Hubungan yang panas dapat membuat segalanya semakin sulit bagi perusahaan-perusahaan Rusia di London dan sebaliknya karena Kremlin juga memiliki kekuatan untuk membujuk pengusaha Rusia agar meninggalkan Inggris. Lebih jauh lagi, perusahaan-perusahaan Inggris akan menaruh perhatian pada kata-kata Tony Blair untuk membatasi operasi di Rusia. Tindakan semacam itu akan memberi dampak pada semua pihak karena Inggris dan Rusia pada dasarnya adalah sekutu, bukan sebaliknya, dan juga karena Inggris adalah mitra dagang kesepuluh terbesar Rusia. Tingkat pengembalian perdagangan mereka mencapai 14 miliar dolar Amerika Serikat (AS) pada 2006, di mana ekspor energi dari Rusia ke Inggris hanya setengah dari total nilai tersebut. Selanjutnya, sekitar 400 perusahaan Inggris beroperasi di sektor konsumsi dan jasa di Rusia, ditambah lagi dengan investasi langsung Inggris pada ekonomi Rusia yang telah mencapai 3,1 miliar dolar pada Januari-Maret 2007, membukukan nilai sebesar total 60 miliar dolar. Para ahli mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan Rusia mungkin akan menolak melakukan penjualan saham pada Bursa Efek London, dan mereka harus menjual saham-saham dan obligasi mereka pada pasar domestik saja. Tidak ada satupun pasar bursa di Rusia yang dapat menghasilkan modal sebesar Bursa Efek London. Terlepas dari semua kata-kata tajam yang dikeluarkan, pengusiran delapan diplomat belum cukup untuk menghentikan operasi usaha senilai multi-miliar-dolar. Konflik tampaknya akan segera mereda dalam beberapa bulan kedepan, seiring dengan terfokusnya Inggris dan Rusia pada masalah dan ancaman baru. Para pengusaha dari kedua Negara itu akan memasang mata mereka atas kasus Litvinenko sebagaimana kasus ini menjadi potensi dari perdebatan diantara kedua Negara. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007