Banda Aceh (ANTARA News) - Sejumlah masyarakat dari berbagai suku, ulama, pemuda, dan kalangan perempuan yang pindah ke pedalaman Aceh berkeinginan membentuk partai lokal (Parlok) dalam rangka ikut membangun daerah. Wacana pembentukan Parpol warga Aceh pedalaman yang merupakan masyarakat Gayo itu tertuang dalam pertemuan di Ruang Serba Guna Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kabupaten Aceh Tengah di Takengon, Selasa. Salah seorang pemrakarsa acara tersebut, H. M. Iwan Gayo, menyatakan wacana pembentukan Parlok pernah didengungkan oleh seorang masyarakat Gayo yang berdomisili di Medan, Sumatera Utara, Syarifuddin, SH, M.Hum. Ia menyatakan, untuk membantu masyarakat Gayo dan tujuh etnis lainnya, harus ada dikotomi positif atas isu heterogen Aceh dengan memeberikan predikat baru kepada Aceh, yaitu "Aceh pesisir" dan "Aceh pedalaman". Sementara itu, Wakil Ketua MPU Aceh Tengah, Tengku Razali Irsyad menyatakan, MPU tidak mencampuri urusan politik, tetapi secara pribadi pimpinan MPU mendukung terbentuknya Parlok untuk kepentingan bersama. Agar Parlok yang dibentuk bukan hanya lokal Aceh Tengah, tetapi juga berlaku secara provinsi. "Apalagi kehadiran Parlok sudah dijamin oleh undang-undang," ujarnya. Selanjutnya, politisi muda dari Aceh Tengah, Zulfan Diara Gayo, menyatakan Parlok perlu karena ada dasar hukumnya, seperti UU No.11 2006 tentang Pemerintahan Aceh dan Peraturan Pemerintah No.20/2007 serta aturan lain yang membenarkan dibentuknya Parlok. Pengamat lainnya, Drs. Qalbu Salim Bintang mengemukakan, pembentukan Parlok agar tidak sekedar ikut-ikutan, karena keberadaan Parlok selain alasan hukum yang membolehkan, juga sebagai partisipasi ikut membangun Aceh. Hal senada juga disebutkan, anggota DPR Kabupaten Aceh Tengah, Marsito, yang menyatakan Parlok yang dibentuk warga Aceh pedalaman sebaiknya hanya satu agar kuat dan mengakar. Ketua Barisan Muda Demokrat, Hercules Reje Yakub, menyatakan perlu dibuat sebuah Parlok, tapi diisi oleh mereka yang "punya hati" karena kebanyakan anggota parlemen saat ini disebutnya tidak lagi punya nurani. Menurut data, tercatat sekitar 600 ribu masyarakat Gayo tersebar di berbagai belahan Provinsi Aceh.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007