Lhokseumawe (ANTARA News) - Harga beras di sejumlah pasar tradisional dalam wilayah Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, mulai melonjak seiring permintaan beras untuk kebutuhan zakat fitrah dan berakhirnya musim panen.

Dari hasil pantauan di Lhokseumawe, Rabu, kenaikan harga beras terjadi dalam sebulan terakhir, dengan jumlah kenaikan rata-rata Rp5.000 dalam setiap ukuran karung 15 kilogram untuk semua jenis beras.

Harga beras tersebut, diperkirakan terus bergerak naik, seiring menipisnya stok gabah di tingkat petani dan juga tingginya kebutuhan saat Ramadhan.

Menurut salah seorang pedagang, Heri mengatakan, jenis beras premium melonjak dari Rp135 ribu menjadi Rp 145 ribu per karung, sedangkan untuk jenis beras yang lebih bagus lagi, harganya rata-rata antara Rp150 hingga 155 ribu per karung.

Disebutkan, lonjakan harga beras terus terjadi, mengingat berakhirnya masa panen dan mulai masuknya musim tanam di sejumlah daerah penghasil beras yang ada di Aceh, seperti dari Kabupaten Pidie, Bireun, dan Kabupaten Aceh Utara.

Dengan kondisi tersebut, kata dia, stok gabah di tingkat petani mulai berkurang, sehingga ikut mempengaruhi melonjaknya harga beras dipasaran.

Saat sekarang tidak ada panen serta umumnya menunggu masa tanam, katanya.

Selain minimnya stok gabah serta sedang menunggu masa tanam, perkiraan bakal melonjaknya harga beras pada bulan Ramadhan menjelang lebaran nanti, juga tinggi. Karena selain untuk kebutuhan pokok sehari-hari juga untuk kebutuhan membayar zakat fitrah yang dibayarkan dengan menggunakan beras.

Tingginya permintaan juga diakibatkan bertambahnya permintaan beras diakhir Ramadhan untuk kebutuhan membayar zakat fitrah, katanya.

Baca juga: Mendag: Harga beras sudah sesuai HET

Pewarta: Mukhlis
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2018