Washington (ANTARA News) - Dukungan masyarakat pada pemboman bunuh diri menurun dengan cepat di seluruh dunia Muslim sebagai kenyataan yang bisa memberi kesan penolakan atas taktik militan Islam di antara umat Islam, satu survei global yang dikeluarkan Selasa mengatakan. Penelitian Pew Global Attitudes 2007, berdasarkan pada pengumpulan data dari 47 negara, juga menunjukkan menurunnya kepercayaan pada pemimpin Al-Qaida, Osama bin Laden, di antara umat Islam, tapi mengatakan AS tetap dianggap sebagai ancaman terbesar oleh sebagian besar orang di negara-negara Muslim. "Penurunan yang ditandai dalam penerimaan pemboman bunuh diri itu merupakan satu dari beberapa penemuan yang memberi kesan kemungkinan penolakan yang lebih luas atas taktis ekstremis di antara banyak orang di dunia Muslim," kata Pusat Riset Pew yang bermarkas di Washington dalam laporan yang menyertai data tersebut. Hampir enam tahun setelah serangan 11 Septemher di New York dan Washington, Pew menemukan dukungan yang mengecil atas pemboman bunuh diri di tujuh dari delapan negara Muslim sejak 2002. Di Lebanon, yang sedang mengalami kekerasan terburuknya sejak perang saudara 1975-1990, jumlah orang Islam yang mengatakan serangan bunuh diri sering atau kadang-kadang dibenarkan menurun dari 74 persen menjadi 34 persen. Di Pakistan, yang juga mengalami peningkatan dalam kekerasan tahun ini, dukungan pada pemboman bunuh diri menurun menjadi 9 persen dari 33 persen pada 2002. "Pola itu sebenarnya sama di antara Muslim di Bangladesh dan Indonesia, tempat dukungan pada pemboman bunuh diri sebagai taktik dalam pembelaan Islam menurun dengan sedikitnya separuh," kata Pew, seperti dikutip Reuters. Namun dukungan pada serangan bunuh diri tetap tinggi 70 persen di antara rakyat Palestina. Kepercayaan pada bin Laden sebagai seorang pemimpin dunia menurun di tujuh negara Muslim yang dipimpin oleh Jordania, tempat dukungan pada pemimpin al Qaida itu menurun dari 56 persen pada 2003 menjadi 20 persen. AS disebut sebagai ancaman terbesar yang dihadapi 17 negara termasuk beberapa negara Muslim, Amerika Latin dan Cina. Namun Amerika juga dihitung sebagai sekutu terdekat oleh rakyat dari 19 negara termasuk beberapa di Afrika dan juga Israel, Kuwait, Inggris dan Kanada. Survei itu, berdasarkan pada data negara dengan margin kesalahan tiga hingga empat persen, memberi kesan dunia lebih bahagia pada umumnya, dengan rakyat di negara-negara berkembang dari China dan India hingga Amerika Latin dan Eropa Timur jauh lebih puas dengan kondisi kehidupan, pendapatan dan nasional mereka. (*)

Copyright © ANTARA 2007