... harus menyiasati agar ibu-ibu yang membuat anyaman dapat memproduksi jenis barang baru yang mempunyai nilai tambah. Kami menargetkan produksi 30.000 jenis barang dalam Asian Games...
Jakarta (ANTARA News) - Para Pelaku usaha kecil dan menengah pemegang lisensi cindera mata resmi Asian Games 2018 mengakui kendala waktu produksi yang mepet dengan penyelenggaraan menyusul libur Lebaran.

"Produksi sepatu model baru itu butuh waktu 90 hari minimal. Sekarang sudah masuk Ramadhan dan sebentar lagi akan libur lebaran. Para pekerja akan masuk beberapa pekan setelah Lebaran," kata pemilik produk sepatu Brodo, Yukka, dalam jumpa pers Asian Games 2018, di Jakarta, Rabu.

Brodo, lanjut Yukka, menargetkan 2.000 hingga 5.000 produk terkait Asian Games 2018. "Kami harap tetap menjual produk Asian Games setelah penyelenggaraan," kata Yukka.

Pemilik kerajinan anyaman Du'Anyam, Melia Winata, mengatakan, mereka terkendala proses produksi jenis barang baru selain waktu produksi.

"Kami harus menyiasati agar ibu-ibu yang membuat anyaman dapat memproduksi jenis barang baru yang mempunyai nilai tambah. Kami menargetkan produksi 30.000 jenis barang dalam Asian Games," kata Melia.

Sementara, perwakilan perusahaan tekstil Sritex Solo, Ilham, mengatakan, tantangan produksi suvenir Asian Games adalah desain dan jenis barang yang dapat diserap masyarakat dengan cepat.

"Kami tidak dapat memproduksi barang dengan harga terlalu tinggi tapi juga bukan barang dengan kualitas rendah," kata Ilham.

Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC), Erick Thohir, menyebut 15 dari 17 pemegang lisensi produk suvenir Asian Games 2018 adalah pelaku usaha dan perusahaan dalam negeri.

"Hasil semua kegiatan penjualan itu akan diaudit Badan Pemeriksa Keuangan sehingga kami baru dapat melihat jumlah penjualan seusai penyelenggaraan," kata dia tentang dampak ekonomi penjualan cindera mata Asian Games 2018.

Direktur Pengelola Suvenir INASGOC, Mochtar Sarman, mengatakan, nilai pembayaran royalti lisensi Asian Games berbeda-beda untuk setiap kategori produk suvenir.

"Jumlah royalti yang harus dibayarkan tergantung kualitas produk dan kredibilitas pelaku usaha," kata Mochtar tanpa menyebut perkiraan nilai royalti yang harus dibayar para pemegang lisensi Asian Games 2018.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018