Jakarta (ANTARA News) - Wapres Jusuf Kalla menegaskan bahwa pertemuan antara dirinya dengan mantan Perdana Menteri Singapura, Lee Kuan Yew, tidak menyinggung persoalan Perjanjian Kerjasama Pertahanan (Defence Cooperation Agreemen/DCA). "Kita tidak berbicara soal politik atau DCA itu," kata Wapres Kalla dalam konferensi pers bersama seusai menerima kunjungan Lee Kuan Yew, di Kantor Wapres, Jakarta, Rabu. Menurut Kalla, pembicaraan di antara mereka hanya berkisar tentang isu-isu ekonomi, baik global, kawasan maupun Indonesia. Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam itu, Lee banyak menyampaikan pandangannya tentang prospek ekonomi Indonesia ke depan serta hal-hal terkait investasi. Mengenai DCA, Wapres mengatakan permasalahan yang sekarang dihadapi oleh Indonesia-Singapura bisa saja terjadi di negara manapun. "Tapi, itu bisa diselesaikan secara baik," katanya. Sementara itu, Lee Kuan Yew menegaskan bahwa untuk DCA pemerintah Singapura hanya bersepakat dengan pemerintah RI dan bukan dengan partai politik di Indonesia. Penegasan Lee itu menanggapi pernyataan mengenai adanya penolakan parlemen Indonesia terkait perjanjian pertahanan itu dan kecurigaan atas kedatangan Lee ke Indonesia terkait dengan pembicaraan DCA. "Ini sangat rumit bagi pemerintah Singapura," ujarnya. Namun demikian, kata dia, pihaknya sangat menghargai atas keputusan pemerintah Indonesia dan proses yang terjadi di dalam negeri Indonesia. (*)

Copyright © ANTARA 2007