Kotabaru (ANTARA News) - Gelombang besar dan cuaca buruk yang terjadi di Selat Makasar dan sekitarnya akhir-akhir ini, mengakibatkan beberapa desa di Pulau Sebuku sekitar 14 mil sebelah timur Pulau Laut Kotabaru, di Kalsel, nyaris terisolir. Kepala Desa Sekapung, Pulau Sebuku, Juhriansyah (35), Rabu, mengatakan, sejak terjadinya musibah terbaliknya speedboat salah satu warganya Senin (23/7) di selatan Makassar, transpotasi di wilayah itu nyaris lumpuh. Tidak satupun speedboat dan kapal di pulau itu berani beroperasi. "Gelombang itu membuat masyarakat kami takut pergi ke Kotabaru untuk berbelanja, lebih-lebih setelah kejadian terbaliknya speedboat Jamal, speedboat tidak ada yang berani beroperasi," kata Juhri. Ketakutan para operator speedboat tersebut telah membuat semakin menipisnya cadangan bekal sembilan bahan pokok di beberapa desa di Kecamatan Pulau Sebuku. Terutama di Desa Sekapung yang tepat berhadapan dengan Selat Makasar. Menurut Kades, musim tenggara tahun ini berbeda dengan musim tenggara tahun-tahun sebelumnya. Dimana hingga memasuki bulan Rajab gelombang tambah besar disertai angin kencang, ditambah hujan masih sering mengguyur. Sementara itu, akibat cuaca yang kurang baik tersebut mengakibatkan speedboat Jamal yang membawa dua orang penumpang, Sonding (50) dan seorang karyawan PT BCS tenggelam. Namun beruntung speedboat yang baru datang dari Kotabaru tersebut langsung mendapat pertolongan warga sehingga dua penumpang dan satu operatornya selamat. Masyarakat berharap, hendaknya Pemerintah Kabupaten Kotabaru segera merealisasikan pembangunan tarnspotasi kapal fery yang menghubungkan Pulau Laut dengan Pulau Sebuku. Sebab rencananya pemerintah daerah akan membangun jembatan fery untuk melayani sejumlah perusahaan dan masyarakat yang ada di Pulau Sebuku. Di pulau yang penduduknya sekitar 7.500 jiwa tersebut banyak perusahaan besar swasta (PBS) dalam dan luar negeri, diantaranya, PT Sebuku Iron Lateristic (SILO), PT Bahari Cakrawala Sebuku (BCS). Kepala Administrasi pelabuhan (ADPEL) Kotabaru, Taufikurrahman, mengatakan telah mengimbau masyarakat, khususnya nelayan dan perusahaan pelayaran di Kotabaru agar berhati-hati dalam keadaan cuaca yang kurang baik akhir-akhir ini. "Kami bersama staf telah meminta agar perusahaan pelayaran berhati-hati, terutama nelayan di daerah dalam menghadapi musim angin kencang dan gelombang besar ini," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007