Jakarta (ANTARA News) - Perum Pegadaian menerbitkan obligasi XII senilai Rp600 miliar dengan tingkat bunga tetap dan atau mengambang, serta berjangka waktu 10 tahun untuk memenuhi modal kerja dalam rangka menyalurkan uang pinjaman kepada masyarakat. Direktur Utama (Dirut) Pegadaian, Deddy Kusdedy, kepada pers di Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa penerbitan obligasi ini terdiri dua, Seri A senilai Rp400 miliar berjangka waktu 10 tahun dengan bunga sebesar antara 9,75 persen sampai 10,10 persen. Seri B dengan nilai Rp200 miliar dan berjangka waktu 10 tahun untuk tahun pertama bunganya antara 9,75 persen hingga 10,10 persen dan untuk tahun kedua sampai ke 10 bunga sebesar SBI satu bulan ditambah bunga satu persen, katanya. Dana yang diperoleh dari obligasi itu, menurut dia untuk melunasi hutang jangka panjang yang akan jatuh tempo sebesar Rp135 miliar, dan keperluan modal kerja dalam rangka menyalurkan uang pinjaman kepada masyarakat atas dasar hukum gadai dan jaminan fidusia. Pegadaian akan menyalurkan kreditnya ke usaha kecil dan menengah (UKM), melihat peluang pasarnya sangat besar , apalagi ini merupakan program pemerintah dalam memberdayakan usaha mikro, katanya. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi PT Trimega Securities dan PT Danareksa. Obligasi ini mendapat peringkat AA dengan prospek stabil yang dicatatkan di PT Bursa Efek Surabaya dengan pembayaran kupon triwulanan. Ditanya mengenai status pesero, menurut dia, program status perum jadi pesero sudah dalam tahap pembahasan dewan pengawas dan akan diserahkan ke Meneg untuk dibahas lebih lanjut. "Kami sudah mempersiapkan diri sejak tahun lalu untuk bisa menjadi pesero setelah mendapat persetujuan dari Meneg," katanya. Ia mengatakan, apabila statusnya berubah menjadi pesero, maka Pegadaian akan mempersiapkan diri untuk Go Public di pasar modal Indonesia mencari dana murah untuk meningkatkan penyaluran kredit kepada masyarakat. "Kami optimis pasar akan menyambutnya dengan baik melihat kinerja perusahaan semakin berkembang dengan bagus," katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007