Semarang (ANTARA News) - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendukung persiapan PT Jasa Marga (Persero) Tbk menjelang arus mudik dan balik Lebaran 2018 yang aman, nyaman dan lancar demi memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

"Kementerian BUMN bersama Jasa Marga berupaya maksimal memastikan pelaksanaan arus mudik dan balik Lebaran tahun ini bisa terlaksana dengan aman. Selain itu, pelaksanaan arus mudik dan balik Lebaran 2018 ini dapat menjadi wujud BUMN Hadir Untuk Negeri membuat konektivitas antar wilayah melalui jalan tol," kata Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan (KSPP) Kementerian BUMN, Ahmad Bambang dalam siaran pers yang diterima di Semarang, Jumat.

Segala upaya dan strategi yang dilakukan oleh Jasa Marga guna mempersiapkan pelaksanaan arus mudik dan balik Lebaran 2018, merupakan bentuk komitmen Jasa Marga dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi pemudik khususnya pengguna jalan tol.

Sebagai wujud peningkatan pelayanan, Jasa Marga telah mempersiapkan sarana dan prasarana rest area di antaranya dengan menambah sejumlah fasilitas di rest area, seperti toilet, tempat ibadah, dan stasiun pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) bergerak.

Serta membuat sistem zoning atau manajemen lalu lintas di dalam rest area, yaitu dengan membuat jalur khusus antara kendaraan yang ingin mengisi BBM, menuju toilet, atau tempat makan agar tidak terjadi antrean.

Salah satu rest area yang cukup krusial dan kerap dikunjungi oleh para pemudik setiap tahunnya adalah rest area km 207 Ruas Palikanci.

Pada titik ini, Jasa Marga menerapkan strategi dengan membuat sistem zoning atau manajemen lalu lintas di dalam rest area guna mengantisipasi penumpukan kendaraan.

Direktur Operasi II PT Jasa Marga, Subakti Syukur yang ikut dalam rombongan wartawan meninjau jalan tol Jakarta-Surakarta, di Semarang, Jumat, mengatakan selain menerapkan sistem zoning, perusahaan juga mengoptimalisasi kapasitas parkir di rest area dengan tidak menambah area komersial di area parkir.

Hal tersebut, kata dia, tentu digunakan untuk mengurangi kepadatan di dalam rest area.

"Kita tidak lagi menyediakan area bisnis berupa tenda di areal parkir, tapi lahannya akan kita gunakan untuk parkir sehingga bisa menampung lebih banyak mobil," katanya.

Selain itu, untuk mengoptimalkan pantauan di dalam rest area, Jasa Marga juga telah menyiapkan sistem rest area monitoring yang mengatur lalu lintas, menghitung ketersediaan lahan parkir, dan sistem pengawasan dengan mengandalkan teknologi sensor seperti CCTV Vehicle Counting dan CCTV Surveillance yang dapat membaca jumlah banyak dan jenis kendaraan yang masuk dan keluar rest area.

Jasa Marga juga akan mengoptimalkan jalur-jalur fungsional yang akan digunakan sebagai jalur mudik Lebaran. Ini merupakan salah satu strategi yang dilakukan oleh Jasa Marga untuk memastikan kelancaran arus mudik dan balik Lebaran tahun ini, tanpa menemui suatu kendala apapun.

Tahun ini, proyek jalan tol milik kelompok usaha Jasa Marga yang diberlakukan sebagai jalur fungsional terdapat sepanjang 185,34 km. Proyek-proyek yang dijadikan jalur fungsional terdiri dari Proyek Jalan Tol Batang-Semarang (75 kilometer), Proyek Jalan Tol Semarang Solo Ruas Salatiga-Kartasura (32,24 kilometer), Proyek Jalan Tol Solo-Ngawi Ruas Sragen-Ngawi (51 kilometer), Proyek Jalan Tol Ngawi-Kertosono Ruas Wilangan-Kertosono (37,51 kilometer), Proyek Jalan Tol Pandaan-Malang Ruas Pandaan-Lemahbang (5 kilometer), Sumber Wuni-Singosari (7,10 kilometer).

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018