Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di Pasar Spot antar-Bank Jakarta pada Rabu sore turun 20 poin menjadi Rp9.083/9.085, karena pelaku pasar terus memburu dolar AS, meski ada kekhawatiran atas pertumbuhan ekonomi negara Paman Sam itu. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS itu turun 20 poin dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.063/9.066 per dolar AS. Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib, di Jakarta, mengatakan bahwa pelaku pasar membeli dolar AS mereka mengindahkan isu positif yang berasal dari eksternal. Di Pasar regional pelaku asing aktif melepas dolar AS, karena mereka khawatir dengan memburuknya pasar kredit AS dan melemahnya sektor perumahan yang mendorong pelaku asing mencari mata uang utama lainnya. Dolar AS terhadap yen turun hingga mencapai 120 yen (sebelumnya 120,45 yen ) yang menunjukkan bahwa penjualan dolar AS cukup deras, katanya Menurut dia, melemahnya pasar saham regional, akibat merosotnya bursa Wall Street yang ditekan oleh merosot obligasi AS yang memicu bank sentral AS (The Fed) berencana akan menurunkan suku bunganya. "Kami optimis apabila The Fed jadi menurunkan suku bunganya, maka peluang rupiah untuk menguat akan kembali terjadi," katanya. Menurut dia, rupiah masih berpeluang untuk menguat, meski saat ini terkoreksi, karena sentimen pasar cenderung positif. "Kami optimis masih ada ruang bagi rupiah untuk menguat. Koreksi harga yang terjadi saat ini hanya sementara saja," katanya. Rupiah apabila tidak ada hambatan pada hari berikutnya akan kembali menguat, karena dukungan pasar saat ini cukup positip, ucapnya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007