Surabaya (ANTARA News) - Kepolisian Resort Kota (Polresta) Surabaya Selatan akan melibatkan polisi AS dari US Secret Service (Dinas Rahasia AS) biro Bangkok, Thailand untuk menyelidiki temuan uang dolar AS palsu di Surabaya. "Mereka tertarik ke Surabaya setelah kami beri satu lembar bukti uang dolar AS seri CB yang dipalsukan," ujar Kepala Polresta Surabaya Selatan AKBP Heri Dahana di Surabaya, Rabu. Ia mengemukakan hal itu menanggapi kasus pemalsuan uang dolar AS yang dibongkar Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Polresta Surabaya dengan barang bukti (BB) berupa 40 lembar uang dolar AS palsu pecahan 100 dolar AS seri CB. Didampingi Kepala Satuan (Kasat) Reskrim Polresta Surabaya Selatan AKP Agung Marlianto, ia menjelaskan Dinas Rahasia AS berkedudukan di Bangkok itu rencananya datang pada Rabu (25/7) siang. "Tapi, pesawatnya masih mengalami delay, sehingga kedatangannya tertunda," paparnya. Selain itu, pihaknya juga akan menjalin kerjasama dengan Polda Jatim dan Mabes Polri untuk menyelidiki. "Kami akan mengungkap kemungkinan dolar palsu itu juga beredar di luar Jatim dan keterkaitannya dengan jaringan pemalsuan dolar AS secara internasional," ucapnya. Sebelumnya, polisi menangkap tersangka Lang Henri Yulianto (49), warga Perumahan Tropodo Indah blok J-58, Waru, Sidoarjo, dengan menyita 40 lembar uang dolar AS pecahan 100 dolar AS dan uang tunai Rp16 juta. Setelah Lang Henri Yulianto ditangkap pada 20 Juli pukul 13.00 WIB, kemudian polisi menangkap warga Manado berinisial BR yang diduga orang yang memberi dolar palsu kepada Lang. ANTARA News mencatat polisi awalnya menerima laporan dari sebuah money changer di kawasan Jalan Pandegiling, Surabaya tentang adanya orang yang menukarkan 40 lembar uang dolar AS.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007