Jakarta (ANTARA News) - Lebaran Tahun 2018 atau Idul Fitri 1439 Hijriah tinggal beberapa hari lagi, sesuai hitungan kalender yaitu jatuh pada 15-16 Juni.

Sejumlah persiapan sudah dilakukan Pemerintah, mulai dari upaya menuntaskan pembangunan infrastruktur seperti jalan tol, memastikan keamanan dan kenyamanan layanan transportasi, pengaturan arus lalu lintas, hingga persediaan dan distribusi bahan bakar serta kebutuhan pangan.

Kementerian Perhubungan memperkirakan puncak arus mudik akan terjadi pada H-6 Lebaran 2018 atau hari Sabtu (9 Juni), bergeser dari perkiraan sebelumnya H-3 seiring dengan penambahan cuti bersama yang mengakibatkan waktu libur semakin panjang.

PT Kereta Api Indonesia (Persero) memperkirakan puncak arus mudik layanan KAI di Pulau Jawa akan terjadi pada H-2 Lebaran, PT Jasa Marga (Persero) sebagai perusahaan penyedia jasa jalan tol memperkirakan arus mudik Lebaran akan mencapai puncaknya di Gerbang Tol Cikarang Utama pada H-3 atau 12 Juni 2018.

Pada saat itu, volume lalu lintas diperkirakan mencapai 116.270 kendaraan per hari.

Sementara PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memperkirakan puncak arus mudik Lebaran 2018 di penyeberangan Merak-Bakauheni terjadi pada 11 dan 12 Juni.

Pada infrastruktur jalan tol, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan sejumlah ruas tol sudah bisa digunakan sebagai tol fungsional seperti ruas Brebes Timur hingga Semarang yang akan mulai dibuka 8 Juni.

"Kami rembukan dengan Menteri PUPR, Kakorlantas, Kapolda, kami akan buka fungsional pada Jumat mulai jam 6 pagi," kata Budi Karya.

Pada ruas ini, Budi Karya menjelaskan puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 8 Juni (H-7) dan 9 Juni (H-6), sehingga jalan tol fungsional sepanjang 150 kilometer tersebut diharapkan dapat menjadi alternatif bagi pemudik yang menuju ke Semarang, selain melewati jalur Pantura.

Sedangkan jalan tol fungsional dari Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang, dan Batang-Semarang sepanjang 132 km ditargetkan bisa dilalui pada H-2 Lebaran.

Untuk mengantisipasi menumpuknya masyarakat pada arus puncak Lebaran, Menhub turun langsung meninjau tiga lokasi yaitu Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Terminal Bus Pulo Gebang, Jakarta Timur, serta Stasiun Kereta Api Gambir, Jakarta Pusat.

"Saya ingin memastikan lokasi yang nanti akan dipadati penumpang saat mudik dan balik dalam kondisi siap dan nyaman sehingga bisa menampung dan melayani penumpang dengan baik," katanya.

Mengantisipasi lonjakan penumpang sejumlah perusahaan transportasi juga disiasati dengan menambah frekuensi perjalanan.

Garuda Indonesia Group misalnya, menyiapkan sedikitnya 150.510 kursi penerbangan ekstra??mengantisipasi peningkatan trafik penumpang selama mudik dan balik Lebaran 2018, yang diperkirakan berlangsung 8 Juni- 24 Juni 2018 untuk rute domestik dan internasional.

Kapasitas penerbangan tambahan tersebut terdiri dari 768 frekuensi penerbangan tambahan yaitu 480 penerbangan Citilink dan 288 penerbangan Garuda Indonesia.

Mudik Gratis BUMN

Dalam menyambut mudik Lebaran 2018, Kementerian BUMN menggelar program Mudik Gratis BUMN memberangkatkan sekitar 200.000 orang, dengan menggunakan tiga jenis angkutan, yaitu bus, kereta api dan kapal laut.

Kementerian BUMN ingin memastikan bahwa sinergi BUMN ini dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat pada hari besar keagaamaan, sehingga arus mudik bisa berjalan lancar, aman dan nyaman.

Perum Damri akan menyediakan 275 armada bus untuk mengangkut 11.036 peserta mudik gratis yang dikumpulkan oleh 14 BUMN lain seperti di antaranya PT Taspen (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero), PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Pertamina (Persero), dan PT Jamkrindo (Persero).

Rute yang disediakan melalui wilayah Jawa dan diperluas ke wilayah Sumatera, Kalimantan hingga Sulawesi dengan rute antara lain Jakarta menuju ke sejumlah kota seperti Cirebon, Pati, Yogyakarta, Pekalongan. Selanjutnya, Solo, Semarang, Kediri, Klaten, Cilacap, Madiun, Malang, Surabaya, Purwokerto hingga di luar Pulau Jawa seperti Bandar Lampung, Medan, Aceh, Makassar, Samarinda, Banjarmasin dan Mataram.

Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha Damri, Tatan Rustandi mengatakan, persiapan mudik ini dilakukan atas inisiatif dari Kementerian BUMN dalam rangka memastikan semua BUMN jasa transportasi dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat pada saat mudik.

Program Mudik Gratis ini bertujuan untuk mengalihkan pemudik yang biasa menggunakan sepeda motor ke moda transportasi yang lebih nyaman dan aman, sekaligus menjadi upaya menekan angka kecelakaan lalu lintas jalan.

Khusus transportasi kereta api, Menteri BUMN Rini Soemarno juga ingin memastikan pelayanan KAI lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Didampingi Dirut KAI Edi Sukmoro, Rini meninjau kesiapan PT KAI di Stasiun Senen, Jakarta dalam melakukan persiapan arus mudik lebaran 2018 dalam rangka acara "Mudik Bareng KAI".

Rini melihat langsung dari dekat fasilitas layanan KAI yang wajib disediakan bagi calon pemudik di Stasiun Senen, Jakarta.

Selama arus mudik dan arus balik, KAI akan mengoperasikan 393 perjalanan, lebih banyak 40 perjalanan dibanding tahun sebelumnya.

Meskipun Pemerintah mengadakan Mudik Gratis BUMN, memastikan keamanan dan kenyamanan pemudik, namun pemudik bermotor harus tetap memperhatikan faktor keselamatan.

Masyarakat Transportasi Indonesia meminta pemudik yang menggunakan motor untuk memperhatikan faktor keselamatan dengan mengatur waktu istirahat, membatasi penumpang dan barang bawaan.

"Pemudik dengan kendaraan roda dua tahun ini masih tinggi dan berisiko menyumbang angka kecelakaan, pemotor harus mengutamakan keselamatan," kata Presidium MTI Muslih Zaenal Asikin.

MTI memperkirakan, angka pemudik kendaraan roda dua pada 2018 mencapai lebih dari 6,39 juta. Setiap tahun, pemudik kendaraan roda dua selalu menyumbang 70 persen angka kecelakaan.

Salah satu faktor penyebab kecelakaan adalah kelelahan pengemudi sehingga pemotor perlu sering beristirahat untuk memulihkan kondisi.
 
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri) menyapa calon penumpang kereta api yang berada di ruang tunggu saat meninjau Stasiun Gambir, Jakarta, Minggu (3/6/2018). Kunjungan kerja Menteri Perhubungan itu untuk meninjau kesiapan sarana dan prasarana angkutan Lebaran 2018. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)



Faktor Keamanan

Mudik Lebaran sudah menjadi sebuah tradisi bagi masyarakat Indonesia. Dari tahun ke tahun tentu harus ada peningkatan dari sisi kapasitas maupun dari sisi keamanan dan kenyamanan masyarakat.

Untuk itu, peran Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polri menjadi penting dalam memastikan keamanan selama arus mudik maupun arus balik.

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian langsung melakukan rapat koordinasi dengan menteri terkait, yaitu Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita, Menhub Budi Karya Sumadi, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Kepala Bulog Budi Waseso, Kepala Basarnas Laksdya TNI Muhammad Syaugi serta perwakilan dari Komisi Pengawasan dan Persaingan Usaha (KPPU), termasuk Pertamina, Jasa Marga dan Jasa Raharja.

"TNI dibantu Polri dan instansi lainnya akan menjaga keselamatan dan keamanan bagi seluruh masyarakat, khususnya yang merayakan Hari Raya Idul Fitri 1439 H," kata Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

Bahan Bakar Minyak (BBM) setiap menghadapi Lebaran, menjadi salah satu isu utama yang harus diamankan pasokannya oleh Pemerintah, yaitu konsumsi BBM harian secara nasional diperkirakan naik rata-rata 15 persen.

Untuk mengantisipasi kemungkinan kelangkaan BBM karena jumlah permintaan, PT Pertamina (Persero) selama Ramadhan dan Idul Fitri 2018, meningkatkan stok dan penyaluran dari rata-rata harian normal 90.000 kiloliter menjadi sekitar 104.000 kiloliter.

Khusus di sejumlah titik di area Jawa dan Sumatera, Pertamina menyiagakan 63 titik KIOSK Pertamax yang menyediakan produk BBM nonsubsidi menjelang arus mudik Lebaran 2018.

"Dari 63 KIOSK tersebut, sebanyak 57 KIOSK tersebar di beberapa titik jalur mudik Jawa, tol dan non-tol, serta 6 titik KIOSK di jalur Sumatera," kata Adiatma.

Kementerian Perhubungan memperkirakan jumlah pemudik menggunakan roda dua diperkirakan mencapai 7,67 juta, naik dibanding tahun 2017 yang mencapai 6,8 juta. Sementara jumlah pemudik yang menggunakan roda empat diperkirakan mencapai 3,46 juta, naik dari tahun 2017 yang mencapai 3,1 juta.

Secara keseluruhan, Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menilai, kesiapan jalur mudik 2018 lebih baik dibanding 2017. Dari sisi infrastruktur jalur mudik 2018 juga didukung oleh tersambungnya jalan tol Jakarta-Surabaya baik secara operasional maupun fungsional.

"Tahun ini, kami laporkan ke DPR dalam raker (rapat kerja) kemarin (4/6), jalur mudik lebih baik dibanding tahun lalu. Kondisi jalan nasional tahun ini 90 persen mantap," katanya.

Baca juga: Menteri BUMN tinjau Stasiun Pasar Senen

Baca juga: Menkominfo: operator seluler siap sambut mudik

 
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri) berjabat tangan dengan perwakilan petugas gabungan dari berbagai posko dalam apel Gelar Pasukan Angkutan Lebaran 2018 di Parkir Selatan Stasiun Gambir, Jakarta, Selasa (5/6/2018). Menhub dalam sambutannya berharap jajaran Direktorat Perkeretaapian dan PT KAI dapat menjalin koordinasi yang lebih baik sehingga penyelenggaraan angkutan Lebaran 2018 dapat berjalan dengan selamat, aman, dan nyaman. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)


(R017/A025/J010/A072/B013/E008/S037)

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018