Surabaya (ANTARA News) - Pemerintah Kota Surabaya akan mendata dan memeriksa seluruh rumah atau kamar indekos di wilayahnya menyusul peristiwa kebakaran maut di kawasan Kebalen yang menewaskan delapan orang beberapa waktu lalu.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta para lurah dan camat setempat memonitor keberadaan rumah/kamar indekos untuk mencegah dan mengantisipasi kemungkinan terjadinya kebakaran.

"Semua rumah/kamar indekos akan kami cek baik mulai untuk izinnya serta kualitas bangunan termasuk instalasi listriknya," katanya di Surabaya, Kamis.

Pemerintah kota, menurut dia, akan menurun tim yang mencakup petugas dari Dinas Cipta Karya dan Pematusan, Dinas Pemadam Kebaran (PMK), kecamatan dan kelurahan serta Puskesmas untuk mendata dan memeriksa tempat-tempat indekos.

"Mereka yang dilibatkan dalam tim untuk menjaga kelayakan fungsi," ujarnya.

"Termasuk soal IMB (izin mendirikan bangunan) juga akan kita lihat. Sekarang ini juga para pemilik kos-kosan sudah kita beri surat edaran untuk secara rutin mengecek instalasi listrik, kompor, dan gas," ia menambahkan.

Pemimpin ibu kota provinsi Jawa Timur itu mengatakan pendataan dan pengecekan rumah-rumah kos akan dilaksanakan setelah Lebaran tahun ini.

Kebakaran di Kebalen menyebabkan sampai delapan orang tewas karena penataan ruangan yang dinilai buruk dengan hanya satu pintu keluar dan jumlah jendela yang minim.

Baca juga:
Delapan orang tewas dalam kebakaran rumah kos di Surabaya
Kabakaran maut yang tewaskan 8 orang di Surabaya diduga bersumber dari dapur

 

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018