Magelang (ANTARA News) - Gubernur Jawa Tengah, Mardiyanto mengatakan, hingga saat ini penyebab penyakit misterius yang mengakibatkan delapan warga lereng Gunung Andong di Kabupaten Magelang sejak beberapa hari terakhir belum ditemukan. "Semua masih dicari penyebabnya," katanya saat mengunjungi keluarga korban musibah itu di Dusun Beran, Desa Kanigoro, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, di lereng barat Gunung Andong, di Magelang, Kamis (26/7) sore. Selain delapan warga tewas dengan gejala seperti mual, muntah, pusing, badan lemas, dan kesadaran turun, 23 warga lainnya hingga saat ini masih dirawat di Puskesmas Rawat Inap Grabag dan RSU "Tidar" Kota Magelang. Ia menyatakan meminta warga setempat mewaspadai kemungkinan masih adanya anggota masyarakat setempat lainnya yang mengalami gejala serupa secara tiba-tiba. Masyarakat diminta meningkatkan kesehatan diri dan lingkungannya antara lain dengan mengonsumsi makanan dan minuman yang dimasak terlebih dahulu, serta membersihkan lingkungan di kawasan setempat. Ia menyatakan meminta warga secepatnya melaporkan kepada petugas kesehatan di posko Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang yang telah dibuka 24 jam di dusun itu bila mengalami gejala keracunan supaya segera mendapat pertolongan. "Secepatnya melapor supaya jangan terlambat mendapat pertolongan," katanya. Ia meminta masyarakat tidak berspekulasi tentang penyebab musibah yang hingga saat ini masih dalam penelitian pihak dinas kesehatan itu. "Tidak usah meluaskan dengan hal-hal yang tidak karuan tetapi semua warga harus berusaha meningkatkan kebersihan, sikapi ini dengan pikiran dan hati yang jernih, jangan percaya yang macam-macam," katanya. Pada kesempatan itu Mardiyanto menyatakan berduka kepada keluarga korban. "Kita doakan para arwah yang meninggal dunia, kita serahkan kepada Tuhan," kata Mardiyanto.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007