Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 120 ribu tiket Piala Dunia 2018 telah dialokasikan dalam jam pertama penjualan yang saat ini persediaannya terbatas hanya untuk pertandingan dipilih dan masih tersedia dibeli secara daring.

Dalam surat elektronik yang diterima Antara, Sabtu, disebutkan sejak awal penjualan lebih dari 2,5 juta tiket dialokasikan hingga saat ini untuk penggemar di seluruh dunia. Penjualan tiket di FIFA.com/tickets sedang berlangsung hingga 15 Juli.

Karena kemungkinan tiket terus dijual kembali melalui FIFA.com/tickets, tiket untuk pertandingan tertentu yang pada titik tertentu tidak dapat tersedia, mungkin tersedia lagi.

Transfer tiket khusus dan platform penjualan kembali telah diluncurkan di FIFA.com/tickets memungkinkan pemegang tiket untuk mengubah tamu dan menjual kembali tiket mereka sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan.

Mengingat minat yang luar biasa dari seluruh dunia, FIFA ingin mengingatkan semua penggemar sepak bola bahwa FIFA.com/tickets adalah satu-satunya situs resmi dan sah untuk membeli tiket Piala Dunia FIFA. Tiket yang diperoleh dari sumber lain akan secara otomatis dibatalkan setelah diidentifikasi dan tidak akan memberikan hak pemegang tiket untuk mengakses stadion atau pengembalian uang atau kompensasi lainnya.

FIFA baru-baru ini menyambut baik amendemen Kode Aturan Administrasi Rusia yang signifikan meningkatkan denda yang mungkin dikenakan terkait penjualan kembali dan distribusi tiket tidak sah hingga 30 kali lipat dari nilai nominal tiket.

FIFA menganggap penjualan ilegal dan distribusi tiket sebagai masalah serius dan bekerja sama dengan pemerintah setempat, termasuk lembaga perlindungan konsumen di berbagai negara, berusaha untuk mengidentifikasi dan membatasi penjualan tiket yang tidak sah. Akibatnya, sejumlah penawaran penjualan tiket online tidak sah melalui situs web dan di media sosial di berbagai negara telah dihapus dalam beberapa bulan terakhir. Selanjutnya, pada 4 Juni 2018 FIFA mengajukan pengaduan pidana terhadap viagogo.

Pewarta: Triono Subagyo
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018