Denpasar (ANTARA News) - Acara peresmikan Pusat Mata Australia-Bali Memorial Eye Center (ABMEC) oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Australia John Howard di Denpasar, Bali, berlangsung aman dan lancar di bawah pengawasan yang ekstra ketat. Puluhan petugas Sabhara dan penembak jitu dikerahkan untuk mengamankan sekitar Jalan Angsoka Denpasar, tempat berlangsungnya acara peresmian, demikian Antara melaporkan dari Denpasar, Jumat. Gedung KONI Bali yang lokasinya bersebelahan dengan Badan Pelayanan khusus Rumah Sakit Indra Masyarakat Klinik Mata (Indra Penglihatan) tak luput dari pengamanan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Gedung yang KONI berlantai dua itu diamankan petugas, dengan hanya beberapa petugas penembak jitu boleh berada di bangunan tersebut. Detik-detik menjelang kedatangan Presiden Yudhoyono dan Howard, petugas yang berada di lantai dua Gedung KONI Bali diintruksikan agar tak tampil menjolok yang dapat dilihat dari tempat berlangsungnya upacara peresmian. Upacara peresmian gedung dan peralatan medis bantuan pemerintah Australia itu berlangsung aman, tertib dan lancar. Bantuan tersebut, menurut Gubernur Bali Drs Dewa Beratha, diharapkan dapat meningkatkan taraf kesehatan masyarakat, khususnya penyakit mata. Berdasarkan data dari WHO, bahwa lebih dari 55.000 warga Indonesia di Bali menderita kebutaan dengan dua per tiganya menderita katarak. Kebanyakan dari mereka adalah warga miskin yang tidak mampu membiayai pengobatan untuk mengembalikan penglihatannya. Dengan keberadaan ABMEC ini, diharapkan pengobatan katarak di Bali lebih meningkat dari 3000 pasien per tahun menjadi 6000 pasien per tahun pada 2010. PM Howard mengatakan bantuan yang diberikan pemerintah Australia merupakan bagian dari paket bantuan yang diberikan pemerintah Australia untuk membangun sejumlah fasilitas bagi masyarakat Bali setelah serangan bom pada 12 Oktober 2002 di Bali. Fasilitas bantuan Australia tersebut berupa pelayanan perawatan mata Australia Bali Memorial Eyecentre yang pengelolaannya merupakan bagian dari Badan Pelayanan khusus Rumah Sakit Indra yang bernaung di bawah Pemerintah Propinsi Bali. Fasilitas berupa peralatan medis dan gedung berarsitektur tradisional Bali yang dibangun di atas tanah milik Pemprop Bali seluas 2.470 meter persegi (24,7 are). (*)

Copyright © ANTARA 2007