Jakarta (ANTARA News) - Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta mencatat sebanyak 89.404 pemudik telah diberangkatkan dari sembilan terminal angkutan Lebaran yang disediakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI.

"Kami mencatat, terhitung sejak 7 sampai 11 Juni 2018, sudah ada sebanyak 89.404 pemudik yang diberangkatkan dari sembilan terminal angkutan Lebaran. Semuanya diangkut dengan 5.250 bus," kata Kepala Dishub DKI Andri Yansyah di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, puluhan ribu pemudik dengan berbagai tujuan tersebut diberangkatkan melalui empat terminal utama dan lima terminal bantuan yang sudah disiapkan oleh Pemprov DKI selama musim libur Lebaran.

Empat terminal utama itu, yakni Terminal Kalideres, Terminal Kampung Rambutan, Terminal Tanjung Priok dan Terminal Pulogebang. Sedangkan lima terminal bantuan itu, yakni Terminal Pinang Ranti, Terminal Muara Angke, Terminal Grogol, Terminal Lebak Bulus dan Terminal Rawamangun.

Sementara itu, dia menuturkan terhitung hingga H-4 Lebaran atau pada Senin (11/6), pihaknya belum melihat adanya lonjakan pemudik yang pulang ke kampung halamannya masing-masing dengan menggunakan kereta api.

"Sejak Minggu (10/6) hingga Selasa (12/6) kemarin, jumlah pemudik yang diberangkatkan dari tujuh stasiun kereta api yang telah disiapkan baru mencapai 399 orang. Para pemudik itu diangkut dengan 47 rangkaian kereta," tutur Andri.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan lonjakan jumlah pemudik yang menggunakan jalur udara lebih signifikan dengan total mencapai 48.904 orang, terhitung sejak Minggu (10/6) hingga Senin (11/6).

Dia pun memastikan pihaknya akan terus mengawal kelancara arus mudik selama musim libur Lebaran tahun ini dengan mengerahkan lebih banyak petugas di terminal, stasiun, pelabuhan maupun bandara.

"Selama musim mudik Lebaran, kami fokus menjaga keamanan dan ketertiban arus mudik demi kenyamanan para pemudik yang hendak pulang ke kampung halamannya masing-masing," ungkap Andri.

Baca juga: Pemudik diimbau tidak berangkat dari terminal bayangan

Pewarta: Rr. Cornea Khairany
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018