Kampar (ANTARA News) - Jalur mudik lintas Riau-Sumatera Barat tepatnya di Pasar Tumpah Kuok, Kampar, mengalami kemacetan hingga beberapa kilometer pada H-1 Idul Fitri 1439 Hijriah.

"Silakan ikuti jalan alternatif, Pak," kata salah petugas Provos Polsek Kuok kepada pelintas yang hendak mudik ke arah Sumbar di Kampar, Kamis.

Petugas kepolisian di persimpangan Jalan Raya Kuok, Kampar, sengaja mengalihkan arus lalu lintas melalui jalur alternatif untuk kendaraan roda empat yang hendak mudik ke Sumbar.

Tujuannya adalah mengurangi kemacetan yang sudah terjadi sejak Kamis pagi hari saat aktivitas Pasar Tumpah Kuok mulai ramai didatangi masyarakat untuk berbelanja.

Sepanjang tiga kilometer jalur lintas Riau-Sumbar sebelum Pasar Tumpah Kuok, kendaraan roda empat dan dua yang hendak mudik mengalami macet dan jalan merayap.

Sekitar pukul 09.00 WIB, petugas kepolisian merekayasa lalu lintas dengan membuka jalur alternatif untuk mengarahkan kendaraan yang baru datang dari Pekanbaru agar tidak terjebak macet serta menambah kepadatan kendaraan yang akan melintas Pasar Tumpah Kuok.

Di jalur alternatif yang melintasi perkampungan ini warga setempat dengan rambu-rambu seadanya membuat petujuk arah untuk pengendara agar tidak tersesat.

Kardus dengan tulisan panah "Arah Sumbar" jadi petunjuk pengemudi pada tiap persimpangan yang dilintasi hingga keluar perkambungan kembali ke jalan utama Lintas Riau-Sumbar tepatnya Simpang SMA Kuok.

Meski sedikit lebih panjang, jalur alternatif tersebut efektif mengurai kemacetan yang terjadi akibat Pasar Tumpah Kuok, Kampar.

Arus mudik Riau-Sumbar kali ini juga dilalui oleh pengendara roda dua. Jumlahnya terpantau ramai dibandingkan tahun lalu, mereka berkendara secara berkonvoi.

Aldo (30) mengaku mudik ke Payakumbuh dengan istri dan satu putrinya menggunakan motor roda dua.

Ia beralasan karena waktu libur Idul Fitri tahun ini agak panjang, jadi sengaja pulang naik motor dan dengan tidak bus, agar lebih santai dan bisa sambil berwisata.

"Selain juga hemat biaya," imbuhnya.

Baca juga: Jalur Manggopoh-Pasaman Barat dipadati pemudik

Pewarta: Fazar Muhardi/Vera Lusiana
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018