Moskow (ANTARA News) - Menjelang pertandingan Grup F Piala Dunia antara Jerman melawan Meksiko pada Minggu besok, gelandang Der Panzer Julian Draxler justru mengungkit skandal prostitusi yaang melibatkan tim Meksiko.

Draxler mengatakan "menyenangkan untuk membaca" laporan media tentang pesta tim Meksiko yang melibatkan 30 wanita penghibur sebelum tim berangkat ke Piala Dunia Rusia.

Sembilan anggota skuat Meksiko untuk Piala Dunia dilaporkan telah berpesta bersama wanita-wanita di sebuah kompleks di Mexico City, setelah mereka memenangkan pertandingan ujicoba melawan Skotlandia dengan skor 1-0 pada awal bulan ini.

Pejabat sepak bola Meksiko tidak memberikan sanksi terhadap pemain yang terlibat karena pesta itu digelar di waktu senggang, kendati insiden itu terjadi berulang kali di tim Meksiko dalam beberapa tahun terakhir.

"Saya tidak berpikir pesta itu punya arti penting dalam pertandingan," kata Draxler dilansir AFP, Sabtu.

Baca juga: Boateng kesal akan dilepas Bayern usai Piala Dunia

"Saya tidak tahu persis detailnya sehingga saya tidak ingin berbicara terlalu banyak. Tapi sangat menyenangkan untuk membacanya, tapi saya tidak yakin bagian mana yang benar," katanya.

"Saya yakin orang-orang yang ada di sini tidak memikirkan untuk berpesta, tetapi sepak bola. Berpesta bukanlah yang utama!" katanya sambil tersenyum.

Pada September 2010, pemain Meksiko berpesta dengan wanita setelah pertandingan di Monterrey. Pada kesempatan itu, semua anggota skuat didenda, dan bek Efrain Juarez serta striker Carlos Vela diskors dari tim selama enam bulan.

Juni 2011, sesaat sebelum Copa America, para pemain Meksiko kembali terlibat skandal prostitusi di sebuah hotel di Quito, Ekuador. Mereka didenda dan diskors dari tim nasional selama setengah tahun.

Baca juga: Pratinjau - Jerman siap buktikan favorit juara saat hadapi Meksiko
 

Penerjemah: Alviansyah Pasaribu
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2018