Yogyakarta (ANTARA News) - Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau), Marsekal TNI Herman Prayitno, sedang menjajaki pembelian beberapa tipe pesawat multifungsi yang dapat mengganti peran OV-10 Bronco, Hawk MK-53, F-5 Tiger dan pesawat angkut Fokker-27. "Upaya penjajakan terhadap pesawat multifungsi itu kini tengan upayakan, termasuk melihat ke beberapa negara dan kita masih lakukan itu," katanya kepada ANTARA News usai memimpin upacara peringatan 60 tahun Hari Bhakti TNI AU di Yogyakarta, Minggu. Ia mengatakan, keterbatasan anggaran yang dihadapi TNI, termasuk TNI AU memang sangat menyulitkan bagi program pengembangan kekuatan matra udara. Namun, ia mengemukakan, bukan berarti terbatasnya anggaran membuat program pengembangan kekuatan menjadi tidak berjalan. "Kita tetap melakukan pengembangan kekuatan sesuai program yang telah ditetapkan berdasar skala prioritas, sesuai dukungan anggaran yang tersedia. Terbatasnya anggaran kan tidak lalu membuat kita tidak bisa berbuat apa-apa. Kita tetap berupaya agar profesionalisme TNI AU juga terjaga," ujar Kasau. Oleh karena itu, menurut dia, selain penetapan prioritas dilakukan terobosan dengan mengadakan satu pesawat multifungsi yang dapat menggantikan peran sejumlah pesawat. "Hal itu sudah kita pertimbangkan, hanya saja kita masih tahap penjajakan ke beberapa negara untuk mencari satu jenis pesawat yang mampu mengakomodasi fungsi sejumlah pesawat kita yang akan diganti sesuai kebutuhan kita," ujar Herman. Markas Besar TNI AU segera mengajukan penggantian sejumlah pesawat tempur yang telah berusia di atas 15 tahun kepada Departemen Pertahanan (Dephan). Beberapa jenis pesawat tempur yang akan diganti itu adalah OV-10 Bronco, F-5 Tiger, Hawk MK-53 dan pesawat angkut Fokker-27 dan Helikopter Sikorsky. Pesawat tempur jenis OV-10 Bronco dibuat pada 1976 dan mulai digunakan TNI AU sejak 1979. Dari sembilan unit pesawat tersebut, hanya empat yang dinyatakan siap. Sementara itu, pesawat tempur F-5 Tiger buatan 1978, dari 12 yang dimiliki TNI AU, hanya dua yang dinyatakan siap. Kondisi kesiapan pesawat tempur yang telah dibawah standar juga dialami pesawat tempur Hawk MK-53 buatan 1977. Dari delapan unit yang ada, hanya dua unit yang dinyatakan siap atau laik terbang. Selain itu, sejumlah pesawat angkut Fokker 27 buatan tahun 1975, dari tujuh yang ada, hanya empat yang masih siap terbang. Dalam kajian tersebut, Mabes TNI AU telah menetapkan beberapa jenis pesawat tempur untuk menggantikan sejumlah pesawat itu. Tentang jenis pesawat multifungsi yang telah diincar TNI AU, Herman menambahkan, pihaknya masih melakukan penjajakan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007