Jakarta (ANTARA News) - Nigeria dan Islandia belum pernah bertemu pada ajang kompetitif apa pun, apalagi Piala Dunia, kecuali dalam sebuah pertandingan persahabatan pada Agustus 1981 ketika Islandia menang 3-0 atas tim asal Afrika itu.

Oleh karena itu, agak sulit menaksir apa yang akan terjadi pada pertemuan pertama mereka dalam Piala Dunia di Volgograd Arena, Jumat malam pukul 22.00 WIB nanti, yang merupakan pertandingan kedua mereka pada Grup D Piala Dunia 2018.

Yang jelas, pertandingan antara sebuah tim yang sangat terorganisir melawan sebuah tim eksplosif namun rentan dalam bertahan itu akan berlangsung sangat ketat.

Perkiraan susunan pemain:
Wakil kapten Nigeria Ogenyi Onazi akan turun lapangan setelah dibangkucadangkan saat Nigeria dikalahkan Kroasia 0-2, 16 Juni silam.  Sebaliknya Islandia tak akan diperkuat Johann Berg Gudmundsson yang mengalami cedera otot saat melawan Argentina. Rurik Gislason diperkirakan akan mengisi posisi Gudmundsson.
    
Nigeria: Francis Uzoho, Brian Oladapo Idowu, William Troost-Ekong, Leon Balogun, Shehu Abdullahi, Wilfred Ndidi, Oghenekaro Etebo, John Obi Mikel, Odian Ighalo, Victor Moses, Alex Iwobi
Islandia: Hannes Halldorsson; Birkir Mar Saevarsson, Kari Arnason, Ragnar Sigurdsson, Hordur Magnusson, Johann Berg Gudmundsson, Aron Gunnarsson, Emil Hallfredsson, Birkir Bjarnason, Gylfi Sigurdsson, Alfred Finnbogason

NIGERIA
Nigeria adalah tim yang dihuni para pemain paling muda pada Piala Dunia kali ini, tetapi umur pula yang menjadi tantangan dan masalah terbesar negara ini saat menghadapi Islandia.

Mereka memang agresif dan stylish, tetapi lemah dalam bertahan dan lubang ini pula yang dimanfaatkan Kroasia saat mengalahkan Elang Super 2-0 dalam pertandingan pertama Grup D enam hari lalu.

Di antara yang paling merisaukan Negeria adalah kelemahan dalam organisasi permainan dan catatan buruk dalam menangkal bola-bola mati atau set-piece.

Gol pertama Kroasia berawal dari tendangan penjuru yang berujung gol bunuh diri Oghenekaro Etebo, sedangkan gol kedua juga diawali dari tendangan penjuru yang memancing pemain Nigeria melakukan pelanggaran fatal yang berujung tendangan penalti.

Mengutip BBC, sejak melakukan debut Piala Dunia pada 1994, 14 dari total 27 gol yang menjebol gawang Nigeria sebagian besar atau sekitar 52 persen dari set-piece. Ini adalah persentase paling buruk yang dimiliki tim mana pun yang berkiprah pada Piala Dunia.

Nigeria harus bisa mencuri paling tidak satu poin untuk mempertahankan asa mereka bertahan pada Piala Dunia edisi ini karena kekalahan akan membuat mereka tersingkir dan sekaligus menjadi derita Afrika bisa menjadi tiga dari lima wakil Afrika tersingkir sebelum fase grup selesai setelah Mesir dan Maroko yang sudah tutup buku karena dua kali ditimpa kekalahan.

Masalahnya bagi Nigeria, dalam 13 kali pertandingan terakhir Piala Dunia yang dijalaninya, hanya menang satu kali ketika melawan Bosnia-Herzegovina pada 2014. Cuma, dari total lima kali menang pada 19 pertandingan Piala Dunia yang diikutinya sejak 1994, Nigeria memetik lima kemenangan itu dari tim-tim Eropa.  Statistik ini harus diwaspadai Islandia.

ISLANDIA
Sebaliknya dari Nigeria, Islandia yang menuliskan dongeng ajaib dari negeri kecil yang membuat seluruh Eropa terpana pada Euro 2016, sangat terorganisasi dan penuh disiplin yang membuat mereka tampil menawan untuk menahan seri 1-1 finalis Piala Dunia 2014 yang juga salah satu favorit juara edisi tahun ini, Argentina.

Permainan mereka yang penuh disiplin membuat Argentina frustasi sehingga beberapa kali menyianyiakan peluang emas pada laga pertama Piala Dunia mereka untuk edisi tahun ini. Tidak itu saja, negeri paling kecil yang menjadi peserta Piala Dunia 2018 ini juga efektif menjinakkan predator-predator gol paling berbahaya di dunia seperti Lionel Messi dan Sergio Aguero.

Sukses menjinakkan Messi dan Aguero itu membuat Islandia tidak punya alasan untuk gentar terhadap tombak-ujung tombak Nigeria seperti Odion Ighalo, Alex Iwobi atau Victor Moses.

Nigeria juga harus menghadapi ketangguhan palang pintu Islandia, Hannes Halldorsson, yang cemerlang mementahkan tendangan penalti Messi enam hari lalu.

Tak hanya disiplin dan terorganisir, Islandia yang dihuni pemain-pemain bertubuh besar nan jangkung juga sangat berbahaya dalam bola-bola atas. Umpan jauh langsung ke jantung pertahanan lawan akan membuat pertahanan Nigeria yang kalah tangguh dari Islandia kerepotan dan sekaligus menguak masalah serius di kotak penalti Nigera yang bisa berujung kepada pupusnya impian Nigeria lolos dari fase grup.

Nigeria juga harus mencermati Alfred Finnbogason yang mencitakan satu gol ke gawang Argentina. Nigeria harus ingat bahwa Finnbogason selalu mencetak gol pada tiga pertandingan terakhir Islandia. Diperkirakan untuk keempat kali berturut-turut dia akan menciptakan gol lagi ke gawang Nigeria, Jumat malam nanti.

Statistik kedua tim

Head-to-head

   Pada satu-satunya pertemuan di antara kedua tim sebelumnya, yang merupakan sebuah pertandingan persahabatan pada 1981, Islandia menang 3-0 melawan Nigeria.

Nigeria
    Semua dari lima kemenangan Nigeria pada Piala Dunia sejak 1994 dicetak setelah mengalahkan tim-tim Eropa.
    Elang Super hanya menang satu kali pada 13 pertandingan terakhir Piala Dunia mereka, yaitu saat mengalahkan Bosnia-Herzegovina pada Piala Dunia 2014.
    Nigeria gagal lolos dua kali dari fase grup ketika mereka kalah pada pertandingan pertama dalam fase grup itu. Tiga kesempatan lainnya Nigeria lolos ke 16 Besar setelah selalu memenangkan pertandingan pertama fase grup mereka.
    Nigeria saat ini di ambang menelan tiga kekalahan berturut-turut pada Piala Dunia yang merupakan statistik paling buruk sejak kalah secara beruntun pada empat pertandingan dalam kurun 1998 dan 2002.
    Nigeria tidak bisa mencetak gol pada enam dari 11 pertandingan Piala Dunia terakhir mereka.
    Victor Moses merupakan pemain Nigeria yang paling sering terlibat dalam mengaransemen tembakan-tembakan ke arah gawang, dengan catatam 36 persen dari 14 tembakan Nigeria.
    Nigeria punya rata-rata mencetak gol 1,20 gol per pertandingan.

Islandia
    Islandia menahan seri Argentia pada pertandingan pertama mereka dalam Piala Dunia ini. Tim terakhir yang menghindari kekalahan pada dua pertandingan pertamanya adalah Senegal pada 2002.
    Alfred Finnbogason selalu mencetak gol pada tiga pertandingan terakhirnya bersama Islandia. Tapi dari tiga pertandingan itu Islandia tidak satu kali pun menang karena hanya bisa dua kali seri dan sekali kalah.
    Setelah melepaskan delapan tendangan ke arah gawang pada babak pertama melawan Argentina lalu, Islandia tidak pernah lagi menciptakan satu pun peluang gol pada sisa pertandingan melawan Argentina itu.
    Kari Arnason memenangkan 13 kali duel udara melawan Argentina, yang sejauh ini merupakan paling banyak dilakukan dibandingkan dengan pemain mana pun Piala Dunia ini.
    Pada dua turnamen besar yang diikuti sebelumnya, yakni Piala Dunia dan Piala Eropa, Islandia hanya menelan satu kali kekalahakn dari enam pertandingan yang dijalaninya (2 kali menang, 3 kali seri, 1 kaki kalah).
    Islandia rata-rata mencetak 1,67 gol per pertandingan selama 2018.

Prediksi Skor:
BBC: 1-1
Sky Sports: 1-0 untuk Islandia
BetKing dalam Goal.com: 0-0

Baca juga: Prediksi Brasil vs Kosta Rika; menanti dampak Neymar

 

Pewarta: ANTARA
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2018